Satu tradisi yang lazim kita jumpai saat menjelang Lebaran adalah mudik. Inilah pergerakan jutaan manusia dari kota-kota besar menuju desa di mana kampung halaman berada.
Sepekan sebelum Lebaran, semua jenis moda transportasi penuh dijejali manusia. Ada yang memilih jalur udara, laut, dan darat. Dan di situlah kami merasakan benar sebuah kebahagiaan. Apa itu?
Jalan yang bagus dan mulus adalah cita-cita para pemimpin dalam setiap level di Indonesia. Itu sebabnya, Presiden Joko Widodo menaruh perhatian besar terhadap progres tol trans-Sumatera di mana Lampung menjadi salah satu bagian terpentingnya.
Meski belum sepenuhnya bisa digunakan, beberapa titik tol itu sudah bisa dinikmati oleh para pemudik. Tak sia-sia rasanya konsentrasi penuh saat ikut membangun itu kini bisa dinikmati.
Pun terhadap beberapa ruas di beberapa kabupaten yang menjadi wewenang provinsi yang sudah dan sedang berjalan.
Infrastruktur jalan yang mantap memang menjadi keinginan kami. Ini sebagai bukti sahih bahwa pemerintah itu ada dan membersamai masyarakatnya. Inilah wujud implementasi kebijakan kami bagi kemaslahatan orang banyak. Dan sekaligus menjadi pertanggungjawaban kami sebagai entitas yang diamanahkan untuk itu.
Tentu menjadi impian kami bahwa mudik yang dirasakan seluruh warga khususnya orang Lampung didukung oleh jalan yang enak dilewati. Termasuk juga beberapa ruas yang dahulu tak terpikir untuk dibuat, kini menjadi kenyataan.
Beberapa ruas di Ulubelu misalnya. Kini sudah bisa dinikmati bagi mereka yang pulang kampung ke kecamatan di Kabupaten Tanggamus itu. Termasuk ruas di Kedondong, Kabupaten Pesawaran, yang juga sedang dalam proses pengerjaan.
Mudik dan infrastruktur jalan memang dua sisi yang saling berkaitan. Kita bisa melihat dalam skup nasional, betapa pemerintah pusat menaruh perhatian pada hal itu. Demikian pula kami yang diamanahkan dalam tiga tahun terakhir untuk mengejawantahkan keinginan rakyat itu menjadi sebuah kenyataan.
Setidaknya kita patut bersyukur, sarana perhubungan seperti Bandara Radin Inten II bisa berbenah dan menjadi cantik seperti sekarang. Demikian pula dengan pelayanan pada Pelabuhan Bakauheni dan objek-objek yang digunakan oleh pemudik.
Benar bahwa anggaran yang kita miliki memang belum memungkinkan merealisasikan jalan mantap sampai paripurna. Namun setidaknya, dalam tiga tahun terakhir ini, lebih dari dua pertiga jalan yang menjadi tanggung jawab provinsi, sudah dibenahi dan makin mendekati titik “kesempurnaan”.
Mudik adalah sebuah kebahagiaan. Bahagia bertemu dengan orangtua dan karib kerabat. Gembira berjumpa dengan kawan lama di kampung halaman. Senang bisa berbagi cerita dengan jiran tetangga.
Dan mungkin salah satu bahan obrolannya adalah kini mudah menjangkau kampung lantaran jalan yang mudah dilalui, tidak seperti berbintang tahun yang lampau.
Selamat mudik, selamat menikmati sensasi perjalanan itu. Salam hangat untuk semua sahabat di kampung halaman.