Jejamo.com, Kota Metro – Tingginya angka penularan Covid-19 di lingkungan keluarga membuat Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin mengintruksikan Dinas Kesehatan serta Tim Satgas Covid-19 Kota Metro untuk tidak mengarahkan pasien positif Covid-19 melakukan isolasi secara mandiri di rumah.
Hal ini lanataran terus meningkatnya penularan Covid-19 melalui anggota keluarga dan menjadi klaster terbesar di Kota Metro.
“Saya lihat dan perhatikan, grafik klaster keluarga ini tidak pernah turun selama pandemi. Dengan terus meningkatnya klaster keluarga, menandakan isolasi di rumah tidak efektif karenakan tingkat pengawasan Tim Satgas Covid-19 tidak maksimal, maka bagi masyarakat yang terpapar dan dinyatakan positif, tidak diperkenankan isolasi mandiri di rumah, melainkan di tempat yang telah disediakan pemerintah,” kata Wahdi Siradjuddin saat dikonfirmasi Jejamo.com, Selasa, 4/5/2021.
Wahdi juga menyampaikan, rumah isolasi di Kota Metro cukup untuk menampung pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Selain itu juga terdapat tambahan rumah isolasi di tiap kampung tangguh di 22 kelurahan.
“Kami rasa cukup. Pemkot Metro memiliki banyak rumah isolasi di antaranya Wisma Haji, Wisma Alvaro, Kantor Pramuka, dan 22 kampung tangguh di tiap kelurahan. Saya berharap tim dapat bekerja maksimal dalam menekan angka penularan Covid-19 agar tidak lebih meluas. Saya meminta kepada lurah maupun camat yang di wilayahnya terdapat KTN (Kampung Tangguh Nusantara) untuk terus dijalankan, karena Kota Metro ini berstatus zona orange dan harus diturunkan minimal ke zona kuning,” tegasnya.(*)[Abid Bisara]