Jejamo.com, Bandar Lampung – Pengetahuan para pelajar tentang obat dan makanan yang berbahaya atau belum memiliki izin edar Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) masih minim.
Hal itu diungkapkan langsung Kepala BBPOM Bandar Lampung Syamsuliani saat menggelar kegiatan Goes To School di Aula SMA Negeri 2 Bandar Lampung, Kamis, (15/11).
Menurut Syamsuliani, sejauh ini beberapa pelajar belum paham obat dan makanan yang berbahaya serta belum memiliki izin edar BBPOM.
“Tadi kami lakukan pengecekan kepada 5 orang pelajar yang membawa kosmetik. Mereka bilang beli kosmetik di mal dan katanya sudah terdaftar izin BBPOM. Tapi, waktu dilihat produknya tidak ada izin dari BBPOM. Maka dari itu kegitan ini sangat penting,” ungkapnya.
Syamsuliani mengatakan, ternyata masih banyak para pelajar yang belum paham dengan obat dan makanan yang berbahaya serta kosmetik yang tidak memiliki izin edar BBPOM.
“Masih ada pelajar yang belum paham. Dari hal yang kecil saja seperti sabun mandi yang digunakan untuk menghapus kosmetik di wajah. Sebenarnya kan itu tidak boleh,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan sosialisasi pangan jajanan anak sekolah yang aman
bertajuk Goes To School beberapa kali digelar di Provinsi Lampung.
“Artinya BBPOM ini melakukan pencegahan itu yang kami utamakan. Kalau penindakkan sudah beberapa kali,” urainya.
Sementara itu, Annisa Sukma Pratiwi, pelajar kelas XI IPA SMA Negeri 2 Bandar Lampung mengaku, dengan adanya kegiatan BBPOM dirinya kini mulai sedikit paham tentang obat dan makanan yang berbahaya serta tidak memiliki izin edar BPOM.
“Saya sudah paham, tadi saya lihat ada obat penghilang jerawat yang saya gunakan ternyata belum terdaftar izin edar BBPOM. Jadi kalau belum terdaftar gitu kemungkinan berbahaya,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung menggelar sosialisasi pangan jajanan anak sekolah yang aman bertajuk Goes To School di Aula SMA Negeri 2 Bandar Lampung. [Andi Apriyadi]