Jejamo.com, Bandar Lampung – Irwansyah, warga Lampung Utara ( 35 ) anak dari Ibu Suparti (56), 2 tahun menderita kanker payudara dan pengeroposan tulang.
Menurut pengakuan anaknya, Suparti sudah dari tahun 2014 mengidap kanker payudara dan pengeroposan tulang, namun berobatnya baru di tahun 2017 di Rumah Sakit Urip Sumaharjo dengan menggunakan kartu JKN-KIS.
Kenapa baru berobat di tahun 2017? Karena merayu oranttua itu susah.
“Ibu saya ini agak susah diajak berobat ada aja alasanya. Dan selain itu ibu saya belum punya kartu JKN-KIS juga. Makanya langsung saya daftarin jadi peserta JKN-KIS,” kata Irwansyah.
Dia bercerita, sang ibu tadinya enggak mau jujur, enggak mau cerita, diam saja. Namun, karena kami melihat ibu bolak-balik sakit, diputuskan untuk memeriksakannya ke puskesmas terdekat. Sampai pada akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Urip Sumaharjo.
Selama menggunakan JKN-KIS, kata dia, pelayanannya enak dan dipermudah. Ia merasa tertolong dengan adanya program JKN-KIS ini.
Ia merasa beruntung menjadi peserta JKN-KIS. Selama ini, kata dia, dari kabar tetangga-tetangga, katanya berobat pakai JKN-KIS dipersulit.
Namun, iia membuktikan tidak dipersulit, bahkan ternyata dipermudah.
“Ibu saya hanya ibu rumah tangga, sementara saya hanya buruh swasta. Saya sudah menikah dan memiliki anak,” ungkapnya.
Pembayaran iuran pun tidak pernah telat. Kata dia, iuran kalau bisa jangan sampai telat karena ini kan untuk kita.
Irwansyah bilang, ia mendaftar menjadi peserta JKN-KIS di kantor BPJS Kesehatan Kotabumi. Pelayanan yang ia alami sungguh ramah.
Di kantor BPJS Kesehatan, ia banyak dijelaskan tentang manfaat dari kartu ajaib ini (KIS).
Selain itu, ia juga dijelaskan pelayanan dan fasilitas yang didapatkan saat berobat menggunakan kartu JKN-KIS.
Untuk Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama di Puskesmas Semuli Raya Lampung Utara namun dirujuk ke sini ke Rumah Sakit Urip Sumaharjo.
Lebih lanjut Irwansyah mengatakan ibunya sudah 3 kali di kemoterapi. Jika bayar sendiri, butuh Rp20 jutaan.
Tapi dengan adanya JKN-KIS ini semua tertolong dan teratasi dengan baik. Untuk pelayanannya bagus.
“Kebetulan saya daftar kelas 2. Rumah Sakit Urip Sumaharjo ini sudah merupakan rumah ke dua buat saya dan ibu saya, karena tempatnya nyaman dan ramah ramah,” kata dia.
Ia bercerita, manajemen rumah sakit sudah seperti keluarga.
“BPJS Kesehatan keren dan bagus, Rumah Sakit Urip Sumaharjo juga bagus. Tetap bertahan ya BPJS Kesehatan dengan pelayanannya yang bagus, ramah, dan baik. Terima kasih sudah bantu ibu saya,” tutupnya.(*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com