Jejamo.com, Bandar Lampung – Pihak keluarga RS (23), terduga paham radikal, mengaku tidak mengetahui sejak kapan RS merakit bahan peledak yang ditemukan tim Densus 88 Anti-Teror di atap rumah tetangganya tersebut.
“Saya enggak tahun kapan dia (RS) ini merakit barang yang diduga bom itu. Tapi sebelumnya saya juga sempat curiga namun saya nggak pernah menemukan barang itu,” ujar ibu RS saat ditemui di kediamannya, Minggu, (10/3/2019).
Untuk menyimpan barang yang diduga bom, lanjut dia, putranya naik ke atas atap rumah tetangganya menggunakan tangga.
“Ya itu ada tangganya, dia kalau naik ke atas atap kan pakai tangga itu,” kata dia.
Sementara itu, Edi M (58) tetangga terduga menyebut bahwa RS orangnya pendiam dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar bahkan tidak memiliki teman.
“Dia ini dulu sebelum menghilang sehari-hari usahanya berjualan tas dan dompet. Dulu juga dia selalu negur warga. Tapi sejak menghilang dia sudah mulai berubah,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]