Jejamo.com, Bandar Lampung – Keluarga korban Umar Said dan Aldi Rivaldo Saputra meminta aparat kepolisian memberikan hukuman setimpal kepada pengemudi mobil Mitsubishi Xpander warna putih bernopol BE 1140 YG.
Herawati, kakak Aldi Rivaldo Saputra, berharap pelaku penabrakan yang sampai menghilangkan nyawa adik bungsu dapat diproses secara adil.
“Saya juga minta pertanggungjawaban mereka. Karena mereka itu lali sehingga menabrak dan menewaskan dua orang lagi, salah satunya adik saya,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, Jumat, (19/4/2019).
Herawati mengaku tidak mempunyai firasat apa pun tentang kepergian adiknya untuk selamanya.
“Nggak ada firasat apa-apa, dia itu orang baik, dia juga baru kerja di pecel lele situ baru 7 bulanan,” paparnya.
Hal senada diungkapkan Gatot kerabat korban Umar Said yang mengaku sangat kehilangan atas kepergian saudaranya yang meninggal dunia dengan cara seperti itu.
“Saya kaget dengan kabar ini, saya tahu dari anaknya kalau bapak kecelakaan. Korban meninggalkan tiga orang anak, kami berharap pelaku diproses dan bertanggung jawab,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, kecelakan maut yang terjadi di Jalan Antasari, Kelurahan Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung menewaskan dua orang pedagang nasi goreng dan pece lele, pada Jumat pagi, (19/4/2019) sekitar pukul, 03.50 WIB.
Kedua korban yakni Umar Said alias Umang (54) penjual nasi goreng warga Jalan Pangeran Antasari, Gang Mulya Sari, Kedamaian
dan Aldi Rivaldo Saputra (18) pegawai pecel lele warga Jalan Pulau Seram, Kelurahan Sawah Brebes, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung. [Andi Apriyadi]