Jejamo.com, Bandar Lampung – Sepasang suami istri Mulyadi (74) dan Kaswati (71) warga Desa Malangsari, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Lampung Selatan mempunyai keinginan terakhir yakni mengunjungi Tanah Suci.
Bagi kakek dan nenek yang hanya hidup berdua ini, menunaikan ibadah umrah merupakan sesuatu yang sangat membahagiakan keduanya sebelum tutup usia.
Tapi disayangkan, biaya berangkat umrah tidak sedikit, sehingga keduanya mengurungkan impiannya dan hanya bisa bermimpi untuk ke sana. Hal itu seolah mustahil dilakukannya.
Kakek nenek yang bekerja serabutan dan tinggal menumpang di gubuk sempit milik tetangganya, mendapat uang hanya cukup buat makan sehari-hari. Jadi sangat mustahil mereka berangkat umrah.
Namun, takdir berkata lain, Mulyadi dan Kaswati nampak bahagia ketika mendengar kabarakan berangkat ke Baitullah. Hal itu berkat bantuan para donatur melalui lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Lampung.
Implementator Program ACT Lampung Dinia Rumaini mengatakan, pada Selasa, (19/3/2019) kemarin keduanya sudah mengurus paspor di kantor Imigrasi Kelas 1 Bandar Lampung.
“Rencananya setelah pembuatan paspor sudah selesai, keduanya akan mengikuti proses pembuatan visa dan suntik meningitis,” ujarnya, Rabu, (20/3/2019).
Dinia mengungkapkan, rencana keberangkatan umrah sekitar 20 April 2019. Namun tergantung dengan proses pembuatan paspor dan pengurusan visa umrah.
“Setelah proses administrasi selesai kakek dan nenek segera berangkat umrah, pengurusan administrasi juga dibantu Komunitas KOPPI dan pemuda setempat. Mengingat ada beberapa berkas yang perlu disiapkan,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]