Jejamo.com, Lampung Tengah – Komitmen JAPFA untuk mengembangkan desa dampingan di Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah, berlanjut dengan mendorong Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di tiga dusun untuk mengembangkan kegiatan ekonomi produktif berbasis kelompok. Melalui pendampingan selama kurang dari tiga bulan, JAPFA telah berhasil mendorong terbentuknya KSM di sekitar lokasi usaha penggemukan sapi milik anak usahanya, PT Santosa Agrindo.
“Setelah kurang dari tiga bulan didampingi, kini di setiap kelompok sudah mulai dengan kegiatan simpan pinjam. Dari kegiatan tersebut setidaknya setiap kelompok sudah memiliki modal awal untuk melakukan kegiatan usaha meskipun belum bisa besar,” ujar Liwaul Hamdi, Ketua KSM di Dusun Jaya Sakti, dalam rilis yang diterima redaksi Jejamo.com, Rabu, 11/4/2018.
“Selanjutnya kami ingin punya ‘mainan’ biar tidak hanya kumpul-kumpul saja. Saat ini kami sedang merumuskan beberapa kegiatan usaha bersama di kelompok,” imbuhnya.
Liwaul juga menjelaskan bahwa kegiatan usaha tersebut akan dilaksanakan berbasis kelompok sehingga keuntungan dapat dirasakan bersama-sama oleh anggota kelompok. Keuntungan lainnya dengan usaha bersama permasalahan permodalan dapat ditanggung bersama-sama oleh anggota kelompok.
“Modal usaha didapat dari kelompok dan pemilihan jenis usaha dirembuk bersama-sama di dalam kelompok dan harapannya nantinya bisa didapatkan keuntungan yang dapat dinikmati bersama,” jelas Liwaul.
“Kami tidak mau menganggap usaha kelompok sebagai usaha sampingan karena nanti kesannya dikesampingkan. Kami menganggap usaha ini sebagai usaha tambahan sehingga bisa menambah pendapatan kami dari kegiatan sehari-hari sebagai petani dan peternak,” tambahnya.
Pengembangan kegiatan ekonomi produktif berbasis kelompok tersebut dilakukan oleh JAPFA sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk turut serta menjawab permasalahan sosial ekonomi di sekitar lokasi usahanya. Secara khusus di Kec. Anak Tuha merupakan lokasi kegiatan usaha penggemukan sapi milik PT Santosa Agrindo (Santori), anak usaha JAPFA yang bergerak di bidang penggemukan sapi potong.
“Pilihan untuk mengembangkan kelompok ekonomi produktif berbasis kelompok merupakan strategi perusahaan dalam mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat di sekitar lokasi usaha JAPFA,” ujar R Artsanti Alif, Head of Social Investment JAPFA.
“Ke depan kami mendorong kelompok untuk dapat mengembangkan usaha yang nantinya dapat terintegrasi dengan kegiatan bisnis perusahaan,” imbuhnya.
Menurut Artsanti pada tahap awal upaya yang dilakukannya berorientasi untuk menguatkan kelompok dan melatih kelompok untuk mengembangkan kegiatan usahanya. Tahap awal ini menurutnya sangat krusial untuk menentukan keberlangsungan kelompok nantinya.
“Pelembagaan dalam arti menguatkan kapasitas kelompok untuk berorganisasi dan mengembangkan usaha menjadi sasaran utama. Barulah setelahnya nanti akan dilembagakan dalam bentuk koperasi,” ujar Artsanti. “
Kami berharap strategi ini akan memberikan dampak nyata kepada masyarakat dengan terbentuknya kelompok usaha yang kuat daripada membentuk kelembagaan koperasi di awal tetapi tidak memiliki fondasi dalam berkelompok,” jelasnya.
Lebih lanjut menurut Artsanti pendekatan tersebut senada dengan strategi JAPFA beserta anak usahanya untuk mengembangkan strategi social investment. Strategi ini mengharapkan adanya keberlanjutan inisiatif yang didorong perusahaan pasca berakhirnya program.
“Agar perubahan dapat terus berlangsung maka diperlukan dibentuknya sistem di dalam masyarakat agar inisiatif perubahan dapat terus terjadi dan berdampak luas,” jelas Artsanti. Menurutnya cita-cita tersebut dapat terjadi apabila masyarakat dalam kelompok dimampukan untuk mengembangkan kegiatan usaha, apalagi nanti dapat mengembangkan kegiatan yang terintegrasi dengan Santori.
Artsanti juga menjelaskan bahwa berbagai inisiatif yang dilakukan oleh JAPFA dan anak usahanya Santori tersebut sebagai perwujudan motto perusahaan untuk ‘Berkembang Menuju Kesejahteraan Bersama’.
“Perusahaan berkomitmen untuk juga medorong perubahan yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha dan tidak hanya berkutat pada pencapaian keuntungan semata. Salah satu wujudnya dengan membentuk KSM di sekitar Feedlot Santori di Kecamatan Anak Tuha,” tutup Artsanti.(*)