Jejamo.com – Tato atau merajah tubuh dengan gambar tertentu, motif atau tulisan, saat ini menjadi trend di kalangan generasi muda di Indonesia. Kepopuleran tato banyak diinspirasi oleh kalangan olahragawan dan artis baik luar maupun dalam negeri.
Dikutip dari Republika, Selasa, 12/7/2016, pakar tafsir Alquran Prof Quraish Shihab mengungkapkan, tato telah dikenal sejak zaman Rasulullah SAW. Sekian banyak hadis yang melarang hal tersebut bahkan larangannya sedemikian keras sampai-sampai Nabi SAW mengutuk pelakunya.
Ancaman dan kutukan itu menjadi bahan diskusi di kalangan ulama. Ulama serta pakar tafsir dan hadis kenamaan Sayyid Muhammad Rasyid Ridha menilai, hal tersebut disebabkan karena ketika itu tato-tato tersebut berupa gambar-gambar yang mengandung lambang mempersekutukan Allah SWT.
Namun demikian ini bukan berarti bahwa tato yang tidak mengandung makna persekutuan Allah atau dosa dan kedurhakaan dapat ditoleransi. Memang nilai dosanya lebih rendah.
Prof Quraish Shihab mengatakan, perlu dicatat bahwa tato yang menghalangi tersentuhnya air wudhu atau air mandi junub apapun gambar atau tulisan pada tato itu sangatlah terlarang.(*)