Jejamo.com, Tanggamus – Disoroti berbagai pihak, proyek revitalisasi SMKN 1 Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus yang bernilai miliaran rupiah mendadak diperbaiki malam hari.
Ketua Forum Kajian Kebijakan Daerah (Fokkad) Tanggamus, Zulwani, mengaku heran dengan CV Akusara Jaya yang melakukan perbaikan bahkan sampai tengah malam. Hal itu karena menurut informasi yang didapat proyek revitalisasi yang masa pengerjaannya habis pada 28 November 2021 tersebut, sudah diserahterimakan atau provisional hand over (PHO) kepada pihak terkait.
Menurut mantan Komisioner KPU Tanggamus itu, ketika pekerjaan akan di-PHO, tentunya tim pemeriksa barang sudah terlebih dahulu melakukan pemeriksaan. Pekerjaan tersebut dilihat terlebih dahulu apakah sudah sesuai, dalam kondisi baik, sesuai dengan rencana anggaran belanja (RAB), juga sesuai volume dan gambar kerjanya. “Jika pekerjaan sudah dianggap sesuai maka tim PHO menerima pekerjaan tersebut,” kata Zulwani, Rabu, 15/12/2021.
Kemudian menurut dia, setelah PHO dilakukan maka pekerjaan tersebut masuk pada masa pemeliharaan. Jika dalam masa pemiliharaan terjadi kerusakan atau bangunan menjadi tidak bagus lagi, maka penyedia dalam hal ini pihak rekanan dapat memperbaiki kerusakan tersebut .
“Kami mempertanyakan kalau ada pihak pekerja dari rekanan yang tiba-tiba datang ke lokasi untuk memperbaiki pekerjaan yang baru diserahterimakan, bahkan sampai malam hari. Kami juga mempertanyakan kinerja tim PHO atau penerima barang, apakah benar mereka sudah melakukan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang mau di-PHO?” jelasnya.
Sementara itu, Eko, pelaksana lapangan proyek revitalisasi SMKN 1 Kotaagung Timur mengatakan perbaikan dilakukan karena ada catatan dari Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan kepala sekolah. Hal yang menjadi catatan tersebut seperti pagar, kusen, keramik, pembersihan bekas kerja dan lingkungan, pembersihan mebel sekolah yang tadinya dipakai tukang saat kerja, dan lainnya.
Eko mengaku hanya mengetahui pekerjaan sudah selesai. Terkait sesuai atau tidak, sudah di-PHO atau belum, dirinya mengatakan tidak mengetahui. Namun, dia tidak menapik kalau dalam serah terima pasti ada tanda tangan kepala sekolah.
“Terkait berita acara tadi, sebagai bukti bahwa kami benar sudah melakukan perbaikan, dan tidak jadi ditandatangani dewan guru, karena kepala sekolah tidak hadir,” katanya.
Proyek revitalisasi SMKN 1 Kotaagung Timur, sendiri menjadi sorotan lantaran terkesan asal jadi. Hal tersebut memantik pertanyaan komite sekolah dan Fokkad Tanggamus.
Hasil kerja yang terkesan asal-asalan terlihat muldai dari pemasangan keramik yang tidak rapi, dinding yang sudah retak, lisplang bolong, dan pemasangan kusen kaca alumunium yang diganjal dengan kardus karton tidak tertutup. Ditambah pemandangan banyaknya semen bekas pasangan keramik menempel di dinding dan lantai yang belum dibersihkan. Padahal pekerjaan tersebut sudah diserahterimakan atau PHO dan sudah ditandatangani kepala sekolah setempat.(*)[Zairi]