Jejamo.com, Bandar Lampung – Pacaran sebagaimana lazim dilakukan muda-mudi saat ini banyak positifnya.
“Antara lain positif haram, positif zina, dan sangat mungkin terjerumus positif hamil sebelum menikah,” ujar Detti Febrina di Masjid Muhajirin, Way Halim, Bandar Lampung Ahad pagi, saat diminta menjadi pembicara acara kajian oleh Humaira Indonesia.
Tenaga Ahli DPR RI yang juga sering mengisi kajian remaja ini mengatakan bahwa pernikahan dini yang banyak terjadi di Indonesia lebih karena kehamilan di luar nikah.
Pacaran menjadi penting dalam kajian keislaman karena terkait dengan perilaku seksual.
“Pernikahan dalam Islam menjadi solusi paling ampuh mencegah problem sosial akibat perilaku seks bebas,” lanjut aktivis literasi informasi ini lagi.
Menurut ibu tiga putra ini, mengherankan jika umat Islam lebih permisif pada perilaku yang menjurus perzinaan dibandingkan dengan bingkai agama yang menjaga kemuliaan perempuan melalui pernikahan.
Dalam kajian bertema “Single Terhormat Dimuliakan Dengan Akad Bukan dengan Coklat” yang diselenggarakan Humaira Indonesia itu, Detti menegaskan bahwa kajian-kajian pengokohan nilai pernikahan dan keluarga perlu dihadirkan secara seimbang bagi orangtua serta remaja laki-laki maupun perempuan.
“Visinya akan berbeda jika pernikahan dilandasi kesadaran agama dibanding mereka yang menikah karena terpaksa atau karena ‘kecelakaan’,” papar alumni Women Leadership Australia Award ini. Demikian rilis yang diterima redaksi jejamo.com dari panitia pelaksana. []