Jejamo.com, Bandar Lampung – Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menggelar seminar dan pleno XIX organisasi itu pada 18-20 Oktober 2017 di Swiss Belhotel.
Adapun tema yang digagas panitia adalah “Terobosan Mengatasi Kesenjangan Sosial Ekonomi”. Melalui kegiatan ini, diharapkan akan dapat diformulasikan berbagai rekomendasi kebijakan untuk mendorong program tersebut.
ISEI akan mengundang akademisi, praktisi bisnis, unsur pemerintah pusat dan daerah dan para ekonom untuk berkontribusi sebagai peserta, narasumber dan juga dalam penulisan karya ilmiah dengan mengacu pada subtema, antara lain politik anggaran dalam mengatasi kesenjangan; reformasi agraria: aset dan akses; model pembiayaan UMKM dan pertanian; pemenuhan hak dasar sandang, pangan, dan papan; kualitas layanan kesehatan, pendidikan, dan keterampilan; kewirausahaan dan pemberdayaan ekonomi rakyat; kemitraan usaha antara BUMN, swasta, dan UMKM.
Panitia juga mengundang beberapa pembicara nasional, di antaranya Darmin Nasution (Menko Perekonomian), Luhut Binsar Pandjaitan (Menko Bidang Kemaritiman), Muliaman D. Hadad (Ketua Umum PP ISEI), Agus Martowardoyo (Gubernur Bank Indonesia). Bambang PS Brodjonegoro (Menteri PPN/Kepala Bapenas), Suahasil Nazara (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI), dan Erwin Aksa (Wakil Ketua Umum KADIN Bidang Konstruksi dan Infrastruktur).
Kemudian, Subandi Sardjoko (Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas), Yunita Resmi Sari (Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia), Emma Sri Martini (Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur Persero), dan Dewi Sartika (Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria /KPA).
Ketua Panitia Agus Nompitu mengatakan, isu dan masalah kesenjangan sosial ekonomi dirasa perlu segera diselesaikan. Kata dia, pemerintah perlu melakukan berbagai upaya untuk mencari terobosan guna mengatasi kesenjangan sosial ekonomi.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com