Jejamo.com – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) baru-baru ini merilis data 11 Provinsi di Indonesia yang menjadi tempat paling baik untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 Maret 2016. Kesebelas provinsi itu akan menjadi tempat terbaik di dunia untuk memantau fenomena alam langka tersebut.
“Gerhana matahari total seperti ini diperkirakan baru akan terjadi lagi di Indonesia sekitar 350 tahun mendatang. Karena itu, bisa dipastikan para pemburu gerhana matahari total seluruh dunia sudah merencanakan mengunjungi daerah-daerah yang dilintasi GMT tersebut,” ujar Kepala LAPAN Thomas Djamaluddin dalam pembukaan hitungan mundur Gerhana Matahari Total 2016 di Jakarta, Kamis, 14/1/2016. Seperti Dikutip Tempo.co
Jalur GMT 2016 itu menurut Thomas, akan bermula di Palembang (Sumatera Selatan), Bangka Belitung, Sampit dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Palu, Poso, Luwuk (Sulawesi Tengah), Ternate dan Halmahera (Maluku Utara), Sulawesi Barat, Bengkulu, Jambi, Kalimantan Barat.
Sedangkan mereka yang berada di Kota Padang (Sumatera Barat), Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado, dan Ambon hanya bisa menikmati fenomena gerhana matahari sebagian. Lamanya GMT itu berlangsung menurut Thomas yaitu sekitar 1,5 hingga tiga menit
Gerhana matahari, adalah merupakan suatu peristiwa di mana bulan melintas di antara bumi dan matahari sehingga kedudukan matahari, bulan, dan bumi terletak pada satu garis lurus dan menyebabkan cahaya matahari yang jatuh ke bumi terhalang oleh bulan.
Para pemburu GMT seperti astronom, fotografer, dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dari berbagai negara, menurut dia, telah merencanakan mengunjungi Indonesia, khususnya ke daerah yang dilintasi GMT 2016. Hal ini memberikan keuntungan bagi Indonesia yang menjadi tujuan wisata.(*)
Liputan6.com