Jejamo.com, Bandar Lampung – Tak terima ditantang berkelahi, dua pelaku kakak beradik yakni Hairul (38) dan Dedi Saputra (33) tega menghabisi nyawa korban Suhendi warga Jalan Telukbone, Telukbetung Timur, Bandar Lampung.
Korban tewas setelah ditusuk dan dibacok oleh kedua pelaku di halaman gedung bekas Yayasan Tolong Menolong yang berada di Jalan Laksamana RE Martadinata, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung, pada Minggu, (16/6/2019) lalu.
Dedi, salah seorang pelaku, menceritakan, ia bersama kakak kandungnya membunuh korban lantaran tidak terima dengan kata-kata korban yang menantang berkelahi.
“Awalnya korban datang ke tempat kerjaan kami dan menanyakan nama saya, terus kakak (Hairul) saya kasih tahu ke korban kalau itu saya,” ujarnya saat ekspos di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa, (18/6/2019).
Setelah bertemu dengan dirinya, lanjut Dedi, tiba-tiba korban langsung mencekik lehernya dan menantang berkelahi sambil menunjukkan wafak atau jimat yang ada di pinggangnya.
“Waktu dia menunjukkan wafaknya itu, langsung saya ambil. Kemudian kami berkelahi, sampai korban jatuh, lalu dibacok sama kakak saya pakai golok dan saya tusuk pakai gunting juga,” terangnya.
Masih kata Dedi, usai membunuh korban ia bersama kakaknya melarikan diri dan meninggalkan korban di lokasi dengan bersimbah darah.
“Kami lari ke tempat nenek di Huwi, kami nggak berani menyerahkan diri karena takut,” kata dia.
Dia bersama kakaknya mengaku menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Akibat perbuatannya ia harus jauh dari istri dan anak-anaknya.
“Saya dan kakak menyesal, saya sudah punya anak 3 dan kakak punya anak 4. Kasihan dengan anak-anak kami,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, warga Jalan Martadinata, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Telukbetung Selatan, Bandar Lampung digegerkan dengan penemuan sesosok mayat pria di dalam bangunan bekas Yayasan Tolong Menolong, Munggu, (16/6/2019). [Andi Apriyadi]