Jejamo.com, Bandar Lampung – Kita mesti banyak belajar dari dua bocah lugu ini. Indra (10) dan Hatta (12). Sekilas tak ada yang berbeda dari mereka dengan bocah lainnya sampai kita melihat mereka menjinjing kantong plastik berisi sekaleng semir sepatu, sikat kaki, sikat gigi, dan lap kumal penuh noda hitam.
Kedua bocah ini sehari-harinya rutin membersihkan sepatu para pelanggan yang kebanyakan para pekerja kantoran atau mereka yang kebetulan melintas di sepanjang Jalan Kartini, Bandar Lampung.
Saat diwawancarai Jejamo.com di sela-sela aksi berbagi nasi oleh relawan Minggu malam, 11/2/2018, kedua bocah ini nampak malu malu menjawab pertanyaan yang diajukan.
Malam itu ini kebetulan mereka berdua beruntung mendapatkan nasi bungkus yang dibagikan para relawan.
Indra mengaku sudah putus sekolah dan menjadi penyemir sepatu sejak setahun terakhir. Sehari-harinya ia bisa mendapat penghasilan hingga Rp40 ribu.
Hal senada diungkapkan Hatta, bocah yang tinggal di daerah Gunungsari ini sudah sejak siang hari menawarkan jasa semir sepatu yang merupakan keahliannya.
Namun demikian, ada hal yang membuat kita berdecak kagum pada keduanya. Mereka mengakui, tidak mau menerima uang lebih dari pelanggan yang cukup membayar Rp5.000 untuk sekali semir.
“Enggak boleh minta lebih, anti kena marah Ibu. Kata Ibu, bayar Rp5.000 aja udah cukup” katanya.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo. com