Jejamo.com, Tulangbawang – Dalam menggali potensi bibit seorang jurnalis televisi yang andal dan profesional, organisasi profesi wartawan IJTI atau Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia menggelar pelatihan jurnalis terhadap siswa sekolah SMK HMPTI jurusan multimedia di Tulangbawang beberapa hari lalu. Demikian rilis yang diterima jejamo.com dari IJTI Lampung.
Pelatihan yang diikuti sedikitnya 49 siswa ini dari tiga kelas, Kelas X,XI dan XII. Sementara pemateri pelatihan ini melibatkan lima anggota IJTI yaitu, Mustaqim (indosiar), Andre Kurniawan (indosiar), Ponidi Yusuf (RTV), Johan Argena Putra (TVRI), Rahman Wijayanto (Metro TV), Lutfi (GRAFIS). Kegiatan pelatihan ini dipusatkan di satu ruangan.
Para peserta mendapatkan materi tentang televisi yang disampaikan oleh Mustaqim,
Materi pengambilan gambar oleh Johan dan Rahman, Tentang proses pengolahan gambar atau produser oleh Andre dan Ponidi, sedangkan materi grafis oleh Lutfi.
Tujuan pelatihan ini adalah memupuk dan memberikan pendalaman ilmu tentang jurnalis dan design yang dimiliki oleh peserta jurusan multi media SMK HMPTI.
Ketua Tim Pelatihan Mustaqim mengatakan pelatihan yang digelar merupakan salah satu program IJTI yang dilaksanakan setiap enam bulan.”
Kegiatan pelatihan jurnalis ini adalah program rutin untuk mencari bakat siswa yang berminat pada dunia jurnalistik.
Apalagi peserta adalah siswa yang memang bersentuhan dengan program televisi.
“Kami tinggal mematangkan dan mengarahkan mereka. Kalau bakat dan modal mereka sudah punya,” jelasnya.
“Kami akan menjadikan mereka seorang jurnalis yang profesional yang diawali sejak dini sehingga ketika berminat masuk menjadi jurnalis sudah ada bekal,” kata dia.
Sementara dari pihak sekolah berharap kegiatan pelatihan ini bisa bersinergi antara sekolah dan IJTI dalam jangka panjang.
“Saya ucapkan terima kasih kepada IJTI yang sudah membantu menyalurkan ilmunya kepada siswa kami dijurusan multimedia. Kam akan bekerja sama dengan IJTI dalam pengujian kompetensi siswa di jurusan multimedia, baik tentang jurnalistik maupun perfilman dan grafis,” kata kepala sekolah Nurul Handayani.
Selain pelatihan materi juga dilakukan praktek langsung kepada siswa tentang pembuatan sebuah berita maupun pengambilan gambar. []