Jejamo.com, Pringsewu – Haji Bahrudin sejak lama prihatin dengan kebiasan masyarakat Pagelaran yang masih sering buang air besar sembarangan. Ketua Majelis Wakil Cabang Nadhlatul Ulama Pagelaran itu kemudian sering menjelaskan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Ia juga mendorong warga agar berhenti buang air besar sembarangan dan meminta warga membangun jamban yang representatif.
Sebagai penggiat NU, Haji Bahrudin selalu menyelipkan pesan sanitasi dalam setiap tausiyahnya. Ia kemudian menegaskan jihad sanitasi adalah langkah yang mesti dilakukan agar lingkungan menjadi sehat. Bahrudin sadar benar bahwa imbas dari buang air sembarangan bisa memicu penyakit menular, seperti diare, disentri, demam thpoid, penyakit kulit, dan sebagainya.
Niat dan tindakan Haji Bahrudin kemudian bertemu dengan SNV Lampung, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang concern terhadap sanitasi dan air bersih.
Haji Bahrudin kemudian makin giat mengedukasi warga agar stop buang air besar sembarangan. SNV Lampung, wabilkhusus Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di bawah koordinator Bambang Pujiatmoko, men-support apa yang dikerjakan Haji Bahrudin. Intervensi lingkungan yang dilakukan STBM kemudian lambat laun menuai hasil. Maka, hari ini, Kecamatan Pagelaran, dideklarasikan sebagai daerah yang bebas dari perilaku buang air sembarangan.
“Alhamdulillah kini Pagelaran sudah baik. Warganya bebas dari perilaku buang air sembarangan. Jamban sudah dibangun di setiap rumah dengan mutu yang baik. Yang penting, pola pikir masyarakat sudah terbentuk bahwa sanitasi itu penting,” katanya kepada jejamo.com, Kamis, 19/5/2017, di rumah Bupati terpilih Pringsewu Sujadi Saddat.(*)
Laporan Adian Saputra, Wartawan Jejamo.com