Jejamo.com, Bandar Lampung – Inisiator gerakan membeli 20 ton buku yang hendak didaur ulang akhirnya disetop. Inisiator gerakan ini, Kurniawan Eko Saputra memberikan penjelasan via WhatsApp kepada beberapa rekannya.
Jejamo.com memperoleh izin menayangkan isi WhatsApp Kurniawan Eko Saputra untuk pembaca.
Latar belakang gerakan ini sendiri karena mengetahui ada 20 ton buku di pengepul di Jalan Komarudin, Rajabasa. Merasa sayang jika buku itu didaur ulang, Eko berencana membeli dan memberikan untuk taman baca demi gerakan literasi.
Gerakan membeli buku kemudian dibikin. Namun, kini dihentikan. Berikut penjelasan lengkap Eko.
Assalamualaikum warahmatullahi wabaratuh, Selamat malam rekan-rekan.
Saya Kurniawan Eko Saputra bermaksud memberikan klarifikasi sebagai berikut:
1. Menginformasikan inisiasi pembelian buku di awal adalah murni dari gerakan ingin membagikan buku murah untuk beragam tempat yang membutuhkan
2. Buku murah yang ingin dibeli bersumber dari pengepul buku bekas yg ditemui secara personal. setelah melihat tumpukan buku yang begitu banyak dan tau bahwa buku itu akan dileburkan saya berinisiatif untuk membeli buku tersebut secara langsung dengan menginisiasi gerakan #selamatkanbuku
3. Dikarenakan gerakan ini tidak dapat dilaksanakan sendiri karena keterbatasan, saya berinisiasi membagikan keresahan ini ke grup WA inner circle
4. Beberapa kawan inisiatif berbaik hati melakukan penggalangan dana bahkan sampai ke penggalangan dana di laman kitabisa, lalu mengudara tanpa menginformasikan terlebih dahulu kepada saya.
5. Berbagai pemberitaan yang menjadi viral malah menyebabkan adanya kecenderungan menyudutkan pihak tertentu, yang belum dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan karena niat awal yang ingin dilakukan adalah pembelian buku murah tersebut yang kemudian akan didistribusikan ke TBM
6. Saya meminta maaf jika terdapat pihak-pihak tertentu yang merasa dirugikan, dan mohon agar masyarakat dapat menahan diri untuk meneruskan pemberitaan sebelumnya yang menjadi viral kecuali pernyataan saya ini.
7. Saya mengapresiasi rekan-rekan yang berinisiatif untuk menggalang untuk pembelian buku murah tersebut.
8. Pembelian buku pada pengepul tersebut akan saya batalkan, karena berbagai kesimpangsiuran termasuk tidak dapat saya pastikan konten dari buku tersebut mengingat pembeliannya tidak dapat satu persatu ditelaah terlebih dahulu.
9. Dana yang sudah saya dapatkan sebesar Rp.2.050.000- yg dikirimkan ke rekening pribadi, dan sebesar Rp. 8.884.083 yg dikirimkan via laman kitabisa.com, akan saya minta pemilik akun untuk ditutup dan akan saya hubungi keseluruhan pemberi dananya untuk saya berikan opsi dikembalikan, atau dibelikan buku lainnya di toko/bazar buku setempat yang akan diserahkan ke taman baca di sekitar Lampung.
10. Segala bentuk simpang siur yg terjadi bahwa saya melarikan uang dan sebagainya, itu tidaklah benar dan fitnah kejam dituduhkan kepada gerakan.
11. Siapa pun yang hendak berdonasi telah saya jelaskan mengenai akadnya, saya tidak pernah memandang gerakan ini dalam bentuk bisnis dan saya secara sadar tak pernah menghasut siapa pun untuk donasi.
Saya tidak pernah sedikit pun membisnis kan.
Sebelumnya saya jelaskan secara terbuka dan jujur, saya sangat siap untuk menutup masalah ini agar tidak keruh dan mengembalikan 100% donasi rekan-rekan donatur.
Atas segala simpang siur yg terjadi, saya hanya bisa menguatkan diri. Tak ada niatan sedikit pun menggiring orang atau pun menghasut orang lain apalagi berbicara bisnis. Salah saya, mngkin saya tak paham SOP apa yg saya langgar atau apa pun itu.
Dengan kerendahan diri, saya mohon maaf, gerakan ini membuat banyak orang khawatir dan membuat beberapa pihak dirugikan, ini diluar kuasa saya.
Bismilah, saya siap berkomunikasi dan menjelaskan kepada para donatur.
Dan cukup, tak ada lagi keberlanjutan penggalangan dana, kita cukupkan pemberitaan dan mohon untuk menarik semua hal-hal yang disebar di media sosial, saya minta maaf sebesar besarnya atas semua hal dan perjuangan ini. []