Jejamo.com, Bandar Lampung – Sebagai upaya menjaga kontinuitas program Gerakan Seribu Wirausahawan Universitas Lampung (Gabuwira Unila) yang telah dimulai pertengahan 2015, UPT PKK (Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Karir dan Kewirausahaan) kembali menggelar seminar kewirausahaan.
Agenda bertajuk “Mudahnya Jadi Jutawan di Era Digital” yang dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaaan dan Alumni Unila Prof Dr Karomani, Msi, ini berlangsung di Ruang Sidang Lantai II Rektorat Unila, Kamis, 3/5/2018.
Dalam kegiatan dengan tema besar “Bukalapak Goes to Campus” ini panitia seminar kewirausahaan menggandeng perusahaan jasa pengiriman barang JNE dan perusahaan jasa penjualan barang berbasis online Bukalapak. Turut hadir Manager Regional Bukalapak Leyana Riesca Ariesta dan Pimpinan JNE Lampung Ahmad Junaedi, yang didapuk sebagai narasumber acara.
Kepala UPT PKK Dr Ayi Ahadiat, SE, MBA, menuturkan, agenda ini terselenggara berkat kerja sama antara UPT PKK Unila atau Center For Career and Entrepreneurship Development University of Lampung (CCED Unila) dan Komunitas Bukalapak Lampung.
CCED, kata Ayi, bertugas melaksanakan pengembangan karir dan kewirausahaan. Dalam target kerjanya, CCED memiliki misi atau paradigma bahwa hanya terdapat tiga kemungkinan bagi mahasiswa Unila. Pertama lulus dan menjadi profesional. Kedua jika mampu maka dia menjadi entrepreneur yang bisa memotori dan menggaji orang lain. Lalu ketiga melanjutkan sekolah.
“Tidak boleh ada yang keempat yakni jobless,” tegas Ayi.
Menurutnya, pengembangan kewirausahaan adalah satu-satunya solusi bagi lulusan Unila yang hingga saat ini masih mencari pekerjaan. Sebagai contoh pada kegiatan kampus hiring, dari seribu pelamar yang mendaftar hanya sekitar sepuluh orang yang diterima. “Artinya, sangat banyak alumni universitas yang tidak memperoleh pekerjaaan. Kami tidak ingin generasi bangsa menemui fase ketidakpastian,” lanjutnya.
Ayi berharap, entrepreneur menjadi pekerjaan yang dijalankan secara profesional. Oleh karena itu, melalui kerja sama dengan Bukalapak dan JNE, mahasiswa diharapkan mendapat inspirasi dan motivasi lewat success story yang dimiliki dua perusahaan ini. Ia pun berharap, mahasiswa yang memiliki business plan baik, bisa mendapat dukungan dari dua perusahaan ini agar maju dan berkembang.
Senada dengan Ayi, Prof Karomani menambahkan Unila di masa yang akan datang harus membekali para mahasiswa dengan kemampuan kewirausahaan. Terlebih saat ini dengan diterapkannya revolusi industri 4.0 telah banyak menggilas orang.
“Kasir di supermarket sudah tidak ada lagi. Setiap orang bisa membayar lewat ponsel dan internet. Bahkan di Jepang sudah mulai menggunakan kendaraan tanpa driver. Semuanya berbasis data. Maka, Unila tidak cukup hanya berbasis penelitian tapi kewirausahaan. Ini menjadi tugas pimpinan untuk memantau lulusan Unila agar tidak jobless,” pungkasnya.(*)
Rilis