Jejamo.com, Bandar Lampung – Berbisnis investasi perdagangan berjangka seperti Forex (Foreign Exchange/Gold Exchange), memang dapat memberikan keuntungan yang tidak sedikit, tetapi tetap ada resiko seperti halnya bisnis yang lain.
Namun, jika masyarakat ingin menggeluti bisnis trading ini, harus jeli memperhatikan beberapa nilai penting didalamnya agar tidak mengalami kerugian.
Seperti yang dijelaskan oleh pebisnis forex trading asal Lampung M Husni SH. Dirinya mengatakan, hal paling terpenting adalah adanya legalitas payung hukum dari pialang itu sendiri. Seperti dari BAPPEBTI , BBJ , dan OJK. Setelahnya baru perhatikan tiga hal ini. Yang pertama ialah, pandai dalam mencari pialang yang bisa memberikan saran dan masukan.
“Pialang yang baik adalah pialang yang fair (adil) terhadap nasabah dan legal di mata hukum. Serta dapat mengingatkan nasabah tentang resiko loss ataupun kerugian,” jelasnya, saat mengekspos pemahaman trading forex kepada media, di Cafe Dawil, Bandar Lampung, Minggu, 10/4/2016.
Husni yang berlatar belakang pengusaha ini menjelaskan, perusahaan trading yang baik tidak memperkenankan karyawannya melakukan kegiatan transaksi pialang ataupun broker memainkan akun nasabah dalam menjalankan bisnis tersebut.
“Masyarakat yang belum memahami tentang dunia bisnis forex tidak perlu khawatir. Karena, jika menggunakan pialang dari PT Askap seperti yang saya gunakan saat ini, atau yang memiliki legalitas lainnya, maka akan diberikan pelayanan program robo trader. Tetapi semua tergantung dengan nasabahnya sendiri. Pialang hanya menganjurkan tidak menutup kemungkinan nasabah bermain sendiri tanpa robo trader,” jelasnya.
Robo trader sendiri, lanjutnya, adalah program automatis trading, dimana pada saat melakukan transaksi dalam bursa pergerakan index jual atau beli, dapat dilakukan secara otomatis sampai posisi nasabah aman dan profit, serta meminimalisir kerugian nasabah.
“Kalau memakai robo trader, ketika nasabah mau rugi sedikit langsung di cut (stop) secara otomatis, nasabah tinggal menunggu profit saja sekali transaksi. Akan tetapi trading menggunakan robo trader ini hanya dilakukan satu kali dalam sehari untuk menghindari resiko dan loss nasabah,” jelasnya.
Masih kata Husni, yang kedua adalah kita harus menanyakan kepada pialang secara detail, bagaimana untuk pengambilan baik modal maupun keuntunganya tersebut apakah mudah atau sulit, pialang yang baik tidak akan mempersulit pengambilan dana nasabah serta tidak dipotong sedikitpun.
Ketiga, lanjutnya, berbisnis di Forex Trading atau Gold Exchange ini, bukanlah perjudian seperti asumsi masyarakat selama ini. Karena grafik trading bisa dianalisis mengenai untung maupun ruginya. Dan bermain Forex tidak harus memiliki modal besar sampai ratusan juta. Cukup dengan dana Rp6 juta, kita dapat menjalankan bisnis ini.
“Forex trading merupakan bisnis perdagangan berjangka, yang bisa dianalisis melalui grafik, fundamental (politik dan geografis) serta ekonomi suatu negara,” ujarnya.
Ia menambahkan, apabila ada masyarakat yang tertarik menjalankan bisnis forex trading ini, bisa lebih dulu mengikuti seminar terkait bidang trading, dengan mendatangkan Analyst Economic dan Pakar Trading dari Jakarta Drs Reza Aswin SE MM, di Hotel Grand Anugerah, Bandar Lampung, pada 17 April 2016 mendatang.
“Kedepannya kita akan membuat cafe forex and gold corner, dimana jika pengunjung datang akan bisa trading bersama, bertukar informasi, berbagi ilmu seputar forex, adu trading dan trade traning. Jadi sambil nongkrong kita juga bisa dapat untung. Jika ini terealisasi maka akan jadi yang pertama khususnya di Provinsi Lampung,” imbuhnya.(*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com