Jejamo.com, Bandar Lampung – Dalam membangun infrastruktur yang perlu diukur adalah dampak dan manfaat yang diberikan, bukan sekadar bentuk fisiknya.
Hal inilah yang disampaikan anggota DPRD Bandar Lampung Fraksi PKS Syarif Hidayat dalam focus group discussion (FGDY hari ini gelaran DPD PKS Bandar Lampung di aula kantor partai setempat.
“Seperti flyover yang didangun di daerah Jalan Pramuka itu tidak ada dampak dan manfaat bagi kita. Yang terlihat hanyalah output atau bentuk fisiknya saja,” ucapnya.
Selain memberikan saran terhadap pembangunan kota Bandar Lampung, Syarif Hidayat juga mengungkapkan terjadi defisit anggaran yang terjadi di pemerintahan daerah (pemda).
“Progam bina lingkungan atau biling yang diberikan pemerintah kota terhitung dari bulan Januari masih utang dengan sekolah. Alokasi anggaran untuk Jamkesmas anggaran Rp60 miliar, itu masih memiliki utang dengan Pemda, serta infrastruktur jalan di dekat Mall Boemi Kedaton dan Pramuka yang melakukan peminjaman Rp237 miliar,” jelasnya.
Bagaimana melihat sisi dari sebuah daerah, lanjut Syarif, sebuah daerah harus punya satu lembaga independen yang menangani pengelolaan kota. [Nurmeiati Eka Ananta]