Jejamo.com, Bandar Lampung – Kian banyak pembangunan dalam bidang infrastruktur seperti dibangunnya flyover, dan underpass di Kota Bandar Lampung. Namun, itu tak lantas membuat masyarakat merasa cukup.
Direktur Eksekutif Mitra Bentala Mashabi mengungkapkan tiga hal yang menjadi krisis di Kota Bandar Lampung.
“Dua bulan ini isu yang terjadi di Bandar Lampung mengenai krisis air, banjir, dan sampah,” ujarnya dalam focus group discussion (FGD) yang digelar DPD PKS Bandar Lampung di aula kantor partai setempat, Senin, 18/3/2019.
Dalam diskusi kelompok terarah yang bertema Menggagas infrastruktur Bandar Lampung Lebih baik, Mashabi memaparkan bahwa masih banyak hal yang menjadi PR pemerintah Kota Bandar Lampung.
“Sampah sekarang luar biasa, sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945 masalah sampah tidak kunjung selesai. Masyarakat masih saja membuang sampah sembarangan,” kata Mashabi.
Dirinya melanjutkan, Wali Kota Herman HN pernah menyuruh untuk membuat konsep pembuangan sampah di pesisir dan sudah dijelaskan apa saja konsep yang dilakukan. Namun, tetap tidak direalisasikan.
Selain sampah, Mashabi juga mengharapkan adanya pembangunan yang sesuai dengan permasalahan yang kini terjadi.
“Bandar Lampung diperkirakan pada tahun 2020 mulai terjadinya kesusahan mendapatkan air bersih karena tidak adanya penyerapan air ketika hujan. Sehingga harus ada ruang publik minimal 30% untuk membantu penyerapan air,” jelasnya.
Mashabi menyarankan, karena dari tahun ke tahun cadangan air makin habis, maka seharusnya dibuat danau, sumber resapan, dan hidroponik.
“Semoga legislatif dapat menjalankan apa yang diinginkan masyarakat,” harapnya. [Nurmeiati Eka Ananta]