Jejamo.com, Lampung Selatan – Perhelatan Festival Kalianda 2018 berlangsung kian meriah dengan kehadiran 8 duta besar negara sahabat. Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Radin Inten, Sabtu kemarin, 5/5/2018, berlangsung sukses dan semarak.
Koordinator Staf Khusus Bupati Lampung Selatan Erlan Murdiantono mengatakan kedelapan dubes yang hadir adalah Dubes Kerajaan Yordania Mr Walid Al Hadid, Dubes Kerajaan Maroko Mr Quadia Benabdellah, Dubes Bangladesh Mayor Jenderal Mr Azmal Kabir, Dubes Serbia Mr Slobodan Marinkovic.
Lalu ada Dubes Georgia Mr Irakly Asashvily, Dubes Tunisia Mr Mourad Belhassen, Dubes Ekuador Mr Fabian Valdivieso, dan Dubes Qatar H E Mr Ahmed Bin Jassim Mohammed Ali Al-Hamar.
“Kedatangan para duta besar ini menambah kemeriahan Festival Kalianda 2018. Harapannya bisa meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Lampung Selatan, sekaligus meningkatkan investasi di berbagai bidang,” kata Erlan seperti dilaporkan situs resmi Pemkab Lampung Selatan.
H E Mr Ahmed, yang mewakili delapan dubes, mengaku kagum melihat kekayaan dan keberagaman adat dan budaya yang ada di Lampung Selatan. Ia pun menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan kabupaten tersebut menjaga kesenian rakyat dan kedamaian di tengah perbedaan agama, suku, dan budaya.
“Setelah melihat banyaknya seni, suku, adat, dan budaya yang ditampilkan tadi, saya yakin Lampung Selatan bisa meningkatkan pariwisata yang kemudian menjadi sumber pendapatan bagi masyarakatnya,” katanya.
Ia menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk melakukan kerja sama dengan Maskapai Qatar Airways.
“Untuk meningkatkan pariwisata di Lampung Selatan, sebagai langkah awal perlu ada kerja sama dengan maskapai penerbangan Qatar Airways. Agar jalur udara langsung bisa menuju ke daerah ini, sehingga bisa meningkatkan pemasukan baik untuk masyarakat ataupun Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya.
Ia pun tak lupa menyampaikan terima kasih serta rasa hormatnya atas penyambutan yang diberikan Bupati Lampung Selatan beserta seluruh jajarannya.
“Ada satu unsur yang sangat positif yang dimiliki masyarakat Indonesia. Hampir dimanapun daerah yang saya kunjungi, saya dapatkan masyarakatnya yang lembut, penuh cinta, damai dan menghargai tamu yang datang,” pungkasnya.
Festival yang baru kali pertama digelar itu diawali dengan pawai adat dan budaya yang diikuti ribuan peserta dari berbagai suku, adat, dan budaya yang di Lampung Selatan. Selain itu, dipertunjukkan tarian massal pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), yakni tari Bedana Katipung dengan melibatkan 4.000 siswa se-Lampung Selatan.(*)