Jejamo.com, Jakarta – Setelah disebut berbahaya oleh media asing dari Inggris mengenai latihan dopper TNI Angkatan Laut karena menggunakan peluru tajam. Kadispen Korps Marinir Letkol Marinir Suwandi mengatakan hal itu hanya latihan rutin dan ada yang lebih berbahaya.
“Banyak latihan yang lebih mengerikan seperti pendaratan khusus di laut, latihan menembak di laut dan pantai, ada juga yang ditembaki pelatih dari perahu karet atau dari pantai,” jelasnya seperti dilansir jejamo.com dari detik.com, Jumat, 12/2/2016.
Menurut Suwandi, bagi Marinir, dopper itu adalah latihan dasar dalam suatu aplikasi pertempuran. Nantinya, aplikasi tersebut bisa dikembangkan bermacam-macam.
Ia juga menjelaskan, tidak pernah menggelar latihan dopper bersama prajurit asing. Karena hal itu khusus diberikan untuk prajurit Indonesia. “Kalau latihan dengan negara lain ada, tapi materinya bukan itu. Latihan bersama biasanya patroli, operasi amfibi,” tandasnya.(*)