Jejamo.com, Bandar Lampung – Sekretaris Kota Bandar Lampung Badri Tamam mengakui permasalahan sanitasi masih menjadi perhatian pemerintah kota. Masyarakat Kota Tapis Berseri, khususnya yang tinggal di wilayah pesisir, menurut Badri, lebih suka membuang hajat di ruang terbuka seperti di laut atau di pinggir rel kereta api.
“Membuang hajat di pinggir laut itu merupakan masalah, meski sudah memiliki jamban keluarga mau pun jamban umum,” ujar Badri Tamam pada diskusi yang digelar Jejamo.com di Kafe Dawiels Bandar Lampung, Kamis, 27/12/2018.
Ia menambahkan pemasalahan sanitasi di Indonesia khususnya di Kota Bandar Lampung menjadi masalah serius. “Sanitasi ini menandakan kemajuan suatu kota. Jika sanitasinya masih rendah, sarana dan prasarana masih rendah, maka dikatakan kota kumuh,” kata Badri.
Badri mengakui masalah sanitasi di Ibu Kota Provinsi Lampung ini masih banyak yang harus diperbaiki dan ditata ulang.
Mengubah kebiasaan buang hajat sembarangan, menurut Badri, tidak cukup dengan adanya sarana dan prasarana pendukung saja. Namun, lebih dari itu, yang perlu diubah adalah budaya baik masayarakat dalam bersanitasi.(*)
[Laporan Sugiono jejamo.com]