Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepala Dinas Pariwisata Bandar Lampung M Yudhi menilai, pariwisata kota takkan berkembang jika sebatas slogan saja. Selama ini, semua pihak hanya bilang “ayo, ayo” saja tanpa aksi nyata. Hal ini kemudian menjadikan Bandar Lampung tumbuh dengan wisata yang dikerjakan swasta. Peran pemerintah, ia akui memang minim.
Yudhi mengatakan, Dinas Pariwisata tidak cukup bujet untuk membangun konten pariwisata yang benar-benar diisiasi Pemda. Kendalanya, kata M Yudhi, cukup banyak.
Lahan yang akan digunakan untuk dibangun konten pariwisata yang diisiasi Pemda tidak ada. Yang selama ini berkembang adalah yang dikelola swasta.
“Pernah bikin Festival Sumur Putri. Kerja keras kami bikin itu. Tapi karena enggak semua peduli, lokasinya kemudian tidak seindah dulu. Kalau semua dibebankan kepada pemerintah, tentu sulit,” ujar Yudhi saat menjadi narasumber diskusi publik di Bukit Randu hari ini. Acara diadakan Jejamo.com dan Pemkot Bandar Lampung.
Yudhi bilang, ia senang dengan diskusi ini karena bertemu dengan pihak yang peduli wisata. Yudhi membuka diri untuk bekerja sama.
“Silakan ajukan konsepnya apa. Kita kerja bareng-bareng,” kata dia. [Jenny Wulan Suryani]