Sore tadi, ia kedatangan tamu istimewa. Ketua Umum DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim mengunjungi rumah sederhananya. Sri Wahyuni, caleg PKS nomor urut 3 dari daerah pemilihan Anaktuha, Pubian, Selagai Lingga, Padangratu, dan Anakratu Aji itu sempat tak percaya kediamannya dikunjungi Mufti Salim.
Mufti sengaja mampir usai reses di Balai Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian, Lampung Tengah, sore tadi.
Sri Wahyuni kepada jejamo.com mengatakan, ia awalnya tak percaya Mufti menyambangi. Ia tadinya mengira informasi dari pengurus DPD PKS Lampung Tengah soal kedatangan Mufti hanya bercanda. Tidak tahunya, Mufti betulan datang.
“Jujur aku kaget. Ya Allah, rumahku didatangi ketua PKS Lampung. Aku dua kali ketemu, pas acara pembekalan caleg di Bandar Lampung dan beberapa minggu lalu di DPD PKS Lampung Tengah. Tapi dia ke sini ini, ya Allah, aku enggak nyangka,” katanya.
Sri Wahyuni terbilang aktif sebagai guru mengaji warga sekitar. Saat dipinang PKS menjadi caleg, ia salat istikharah, meminta restu kiai di Pondok Pesantren Walisongo tempat ia nyantri, dan meminta restu keluarga.
“Pas banyak yang tahu aku jadi caleg, pada datang ke rumah. Pada nanya, nanti kalau aku kepilih, yang ngajar ngaji lagi siapa,” kata dia.
Mufti manggut-manggut mendengar curhat Sri Wahyuni. Mufti bilang, sebagai kader partai dakwah, menyampaikan kebaikan dan berbuat baik untuk umat selalu dilakukan meski nanti terpilih.
“Meski sudah jadi anggota dewan, saya juga masih membina kelompok pengajian dan majelis taklim kok. Njenengan (kamu) jangan khawatir. Yang penting sosialisasi terus ke warga,” ujar Mufti.
Sri Wahyuni juga sempat curhat kalau tahun-tahun awal di pondok, ia sempat mengutarakan niat kepada pimpinan pondok bahwa ia mau lanjut kuliah.
“Itu tahun 2007. Pas izin mau kuliah, almarhum Imam Syuhada, pimpinan pondok kami, malah bilang, bagus. Kamu itu kan calon anggota dewan,” ujarnya.Bahkan saat rumahnya sempat kebakaran beberapa waktu lalu, banyak pihak bilang, mau dapat rezeki apa lagi Sri Wahyuni.
Mufti memberikan dukungan penuh kepada tokoh perempuan di Desa Kotabatu, Kecamatan Pubian ini.
Sebelum pulang, Mufti memberikan bantuan beberapa alat peraga dan uang tunai kepada Sri Wahyuni.
“Banyak yang minta dipasang alat peraga yang ada foto saya,” kata Sri Wahyuni.
Sesaat sebelum Mufti pamit, Sri Wahyuni masih seolah tak yakin ia baru dikunjungi ketua umum partai yang men-caleg-kan dirinya.
“Beneran enggak nyangka Pak Mufti mau ke sini,” pungkasnya. [Adian Saputra]