Jejamo.com, Bandar Lampung – Warga Palestina mulai dilarang salat di Masjid Al Aqsa oleh tentara Israel sejak 2006. Maski begitu, hingga saat ini warga Palestina masih terus memperjuangkannya.
Hal itu diungkapkan oleh Syekh Abdallah asal Palestina melalui penerjemahnya saat roadshow bersama lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) perwakilan Lampung di Masjid Babussalam, Perum Beringin Raya, Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung, Senin malam, (11/3/2019).
“Warga Palestina dilarang dan di intimidasi oleh Israel agar tidak melaksanakan salat di Masjid Al Aqsa sejak 2006,” ujarnya.
Abdallah menceritakan, tentara Israel pun mengakibatkan berbagai macam penderitaan warga Palestina agar tidak dapat beraktivitas.
“Maski Palestina dizalimi dan dijajah, mereka tetap berjuang hingga harus kehilangan nyawa dan tempat tinggal. Bahkan untuk memperjuangkan Masjid Al Aqsa tempat Allah SWT mengumpulkan para Nabi, mereka pun rela berkorban,” ungkapnya.
Maka dari itu, ia meminta doa kepada seluruh umat khususnya rakyat Indonesia untuk membantu doa kepada warga Palestina yang saat ini masih berjuang.
“Saya mendoakan semoga Allah SWT kita semua yang telah mendoakan saudara-saudara kita. Karena yang terjadi di Palestina bukan hanya masalah umat muslim tapi masalah kemanusiaan,” tandasnya. [Andi Apriyadi]