Jejamo.com – Sonya Depari, remaja yang sempat membuat heboh karena mengancam dan mengaku anak jenderal polisi kini diangkat menjadi duta anti narkoba dan diminta menjadi ikon kampanye melawan barang haram tersebut.
Sonya diangkat menjadi duta anti narkoba oleh kalangan gereja-gereja reformis di Medan, Sumut. Sonya dianggap bisa menjadi ikon pemberantasan narkoba karena prestasinya di sekolah selama ini.
“Kita dari panitia perayaan pra-500 tahun reformasi gereja-gereja menjadikan Sonya Depari sebagai duta anti narkoba,” ujar Ketua Panitia Perayaan Pra-500 Tahun Reformasi Gereja-gereja, Washington Pane, Minggu, 8/5/2016.
Ia menyatakan, pihaknya telah melakukan gerakan perang terhadap narkoba. Sehingga pada Sabtu, 7/5/2016, ribuan jemaat gereja yang ada di Medan melakukan gerakan jalan santai, donor darah, sosialisasi anti narkoba dan penandatanganan 500 meter spanduk anti narkoba di Lapangan Benteng Medan.
Hadir dalam kesempatan pada saat itu, Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwi Hananto beserta jajarannya, perwakilan dari BNNP Sumut, Walikota Medan Dzulmi Eldin dan polwan yang sempat terlibat adu mulut dengan Sonya Depari, Ipda Perida Panjaitan.
“Jadi, kemarin, Sonya sudah diangkat menjadi duta anti narkoba. Dia lah yang membacakan janji pemuda-pemudi gereja yang menolak narkoba dari segala bentuknya dan juga mendukung pemerintah untuk perang terhadap narkoba,” jelas Washington.
“Dia merupakan jemaat untuk melaksanakan kegiatan kita. Sonya memang layak karena dia baik dan pintar. Dia juga berprestasi, di sekolahnya dia memang bagus, tentu kita sudah berkoordinasi dengan pihak sekolahnya dan keluarganya. Kita juga ada ikrar mengenai narkoba bersama BNN,” terang Washington.
Bila pihak BNN meminta Sonya Depari untuk mensosialisasikan bahayanya narkoba, maka pihaknya akan mendukung. “Tentu kita mendukung. Kita berharap, Sonya dapat mensosialisasikan anti narkoba dikalangan pemuda-pemudi,” ungkapnya.(*)
Detik.com