Jejamo.com, Kota Metro – KPU Kota Metro menggelar debat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Metro di Pilkada 2020 yang mengusung tema memajukan daerah dan menyelaraskan pelaksanaan pembangunan antara Kota Metro, Provinsi Lampung, dan Pemerintah Pusat. Acara yang berlangsung di Hotel Aidia Grande, Senin malam, 26/10/2020.
Pasangangan Ampian Bustami dan Rudy Santoso datang awal menghadiri debat. Disusul secara berturut-turut pasangan Wahdi-Qomaru Zaman, kemudian Anna-Fritz, lalupasangan Mufti-Saleh.
Debat publik ini dibagi menjadi 6 sagmen dengan durasi sekitar 150 menit. Empat pasangan calon kepala daerah beradu visi misi dalam membangun dan memajukan kota berjuluk Bumi Sai Wawai.
Acara debat publik dilakukan tertutup dengan peserta terbatas. Hanya empat perwakilan dari masing-masing pasangan pendukung maupun tim kampanye paslon, komisioner KPU, serta Bawaslu Kota Metro.
Ketua KPU Metro, Nurris Septa Pratama, dalam sambutan pembukaan acara mengajak seluruh masyarakat untuk tidak golput demi masa depan Kota Metro.
“Malam ini, kita akan melihat keempat cawalkot membedah visi misi dalam memajukan Kota Metro lima tahun ke depan. Ayo kita datang ke TPS pada 9 Desember 2020 serta tidak golput, masa depan Metro ada di tangan kita semua,” ujar Nurris Septa.
Tujuan debat publik lanjut Nurris salah satunya untuk menyebarkan profil calon pasangan kepada pemilih dan masyarakat. Adu gagasan, visi misi, untuk Metro yang lebih baik. Terutama terkait dengan minimnya anggaran yang hanya Rp100 miliar.
Dalam sesi pertama, pemaparan visi misi masing-masing paslon selama 2 menit yang dimulai dari nomor urut satu Wahdi. Dokter spesialis kandungan dan kebidanan ini mengusung tema “Mari Kita Mewujudkan Kota Metro yang Berpendidikan, Sehat, dan Berbudaya.”
Sementara calon nomor urut dua Ahmad Mufti Salim membawa isu dua masalah utama di Kota Metro yakni meningkatkan kesejahteraan yang masih rendah serta infrastuktur yang belum layak.
Selanjutnya Ampian Bustami yang merupakan calon nomor urut tiga yang menjanjikan akan meningkatkan lima program pencapaian, di mana dua di antaranya terkait pendidikan dan teknologi informasi.
Lalu pemaparan visi misi ditutup dengan Anna Morinda, calon nomor urut empat, yang di salah satu progrmanya menyebut akan memberikan pendidikan gratis 20 tahun, formal, dan non formal menjadi program unggulan.(*)[Abid Bisara]