Berita Lampung Timur, Jejamo.com – Taman Nasional Way Kambas (TNWK) Lampung menjadi salah satu titik lokasi yang rentan terjadi bencana kebakaran.
Data balai TNWK menunjukan, dalam rentang waktu Mei hingga November 2015 sedikitnya 5.000 hektar kawasan hutan TNWK telah terbakar. Kebakaran ini tersebar dalam 3 wilayah, yakni Seksi 1 Way Kanan, Seksi 2 Way Bungur, dan Seksi 3 Way Penet.
Kebakaran terakhir terjadi di Seksi 3 pada pertengahan bulan Oktober 2015 lalu, akibat ulah pemburu liar yang dengan sengaja membakar hutan. Selain faktor kemarau panjang tahun ini, penyebab kebakaran hutan TNWK memang ulah oknum tidak bertanggung jawab.
Menanggapi hal ini, Direktorat Jendral (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Indonesia Tachrir Fathoni mengatakan, kawasan hutan yang telah terbakar harus direstorasi dengan melakukan penanaman ulang.
Agar kebakaran tidak terulang di tahun depan, menurutnya harus ada tindakan pencegahan. “Kedepan kita akan melakukan koordinasi dengan tim yang ada di TNWK ini untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Salah satunya adalah melalui pergerakan masyarakat peduli api,” ujarnya.
Tak hanya kabut asap yang meresahkan warga, kebakaran juga mengganggu populasi satwa-satwa liar yang ada di TNWK, khususnya Badak Sumatera yang merupakan satu-satunya di dunia. “Kedepan saya akan mita kepada kepala balai TNWK untuk menomor satukan upaya-upaya pencegahan terjadinya kebakaran,” tegas Tachrir.
Pihaknya juga akan menindak tegas para pelaku pembakaran hutan untuk memberikan efek jera. “Di sini kami juga akan memberikan sangsi tegas kepada siapa saja yang dengan sengaja melakukan pembakaran hutan. Mulai dari sanksi administrasi hingga sanksi pidana,” pungkasnya. (*)
Laporan Winar, wartawan Jejamo.com, Portal Berita Lampung Terbaru Terpercaya