Jejamo.com, Bandar Lampung – Awal mula lahirnya julukan Ratu Senam bagi Yulianti pesenam asal Bumi Ruwa Jurai yakni saat pergelaran kejuaraan Pra- PON (Pekan Olahraga Nasional) di Jambi tahun 2003 lalu.
“Wartawan yang memberikan panggilan ratu senam itu. Mungkin mereka melihat saya selalu meraih prestasi saat mengikuti kejuaraan. Apalagi waktu Pra-PON itu, saya meraih 4 medali Emas,” kata wanita berhijab ini saat diwawancarai Jejamo.com di Sanggar Senam Idola Aerrobic center Jalan Prof. M. Yamin, Pahoman, Bandar Lampung, Jumat 4/3/2016.
Menurutnya, mengemban julukan sebagai Ratu Senam selama menjadi atlet itu biasa saja. Karena kebanggaan sebenarnya ketika atlet meraih medali dalam suatu kejuaraan saat mewakili daerah ataupun negaranya.
“Semua rasa lelah saat pertandingan maupun kerja keras latihan terbayarkan ketika bisa mempersembahkan medali untuk daerah ataupun negara,” ucapnya.
Ia menjelaskan, kunci kesuksesannya dalam meraih medali saat mengikuti kejuaraan, yakni mempunyai komitmen untuk maju dan membiasakan diri untuk hidup disiplin, baik dalam latihan maupun kehidupan sehari – hari.
“Atlet merupakan sebuah profesi yang tidak bisa hidup sampai selamanya. Tetapi sebagian hidup yang dituangkan saat menjalani latihan maupun mengikuti kejuaraan. Jadi semua harus maksimal, karena saat meninggalkan dunia atlet, akan meninggalkan catatan yang akan dikenal orang dengan prestasi yang pernah diraih,” tegasnya.
Ada beberapa suka maupun duka ketika seseorang memutuskan untuk menjadi atlet. Untuk dukanya sendiri, masa remaja dihabiskan untuk latihan demi mengejar prestasi.
Karena sudah berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi daerah maupun negara. ” Hidup menjadi atlet harus mempunyai komitmen untuk memberikan hasil karya kita untuk daerah maupun negara,” ucapnya.
Sedangkan suka saat menjadi atlet, yakni semua keletihan terbayarkan ketika berhasil menjadi juara saat mengikuti kejuaraan.
Berangkat ke luar negeri gratis ketika mengikuti event bertaraf international, mempunyai banyak teman dan dikenal banyak orang. ” Itu saja suka yang pernah saya rasakan saat menjadi seorang atlet,” tandasnya. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com