Senin, Oktober 14, 2024

Top 5 This Week

Related Posts

Cerita Wartawan Prancis yang Berhasil Menyusup ke Jaringan ISIS

Soldiers of Allah
Soldier of Allah (ilustrasi) | europenews.com

Jejamo.com – Seorang wartawan Prancis berhasil menyusup ke satu sel kelompok ekstrimis Islam untuk merekam aktivitas dan rencana serangan yanag akan mereka lakukan atas nama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Dia melakukan penyelidikan dan membuat sebuah film dokumenter berjudul “Tentara Allah”.

Sebagaimana dikutip dari laman Channel News Asia, wartawan Muslim yang menggunakan nama samaran Said Ramzi itu merekam dengan kamera tersembunyi.

Hasil karya jurnalistik Ramzi akan ditayangkan di Prancis, Senin, 2 Mei 2016. Tujuan penayangan ini adalah memberikan wawasan pada anak-anak muda yang berpotensi dan terancam direkrut ekstrimis.

Untuk dapat bergabung dengan kelompok ISIS, Ramzi menceritakan dirinya  sebagai seorang Muslim yang terlibat dalam serangan 13 November di Paris yang menewaskan 130 orang tewas.

“Tujuan saya adalah untuk memahami apa yang terjadi di dalam kepala mereka.  Salah satu pelajaran utama adalah bahwa saya tidak pernah melihat apapun berkaitan dengan Islam dalam urusan ini. Tidak ada keinginan untuk memperbaiki dunia. Hanya kebingungan, frustrasi, rasa ingin bunuh diri,” ujar Ramzi.

“Mereka mengalami nasib sial saat lahir di era ISIS. Hal ini sangat menyedihkan. Mereka adalah anak-anak yang mencari sesuatu dan itulah apa yang mereka temukan,” tambahnya.

Untuk melakukan kontak dengan kelompok ISIS, Ramzi mengatakan langkah pertama cukup mudah, bergabung dan berinteraksi dengan orang-orang yang berbicara tentang jihad di Facebook.

Kemudian, dia bertemu dengan orang yang disebut sebagai “emir” dari kelompok sekitar selusin pemuda. Beberapa dari mereka lahir dari keluarga Muslim, lainnya mualaf. Pertemuan terjadi di Chateauroux, sebuah kota di pusat-barat Prancis.

‘Emir’, katanya adalah warga negara Prancis-Turki bernama Oussama. Pada pertemuan pertama mereka ia mencoba untuk meyakinkan Ramzi bahwa dia tahu tentang surga yang menantinya jika ia melakukan misi bunuh diri.

“Menuju surga, itu adalah jalan,” kata Oussama, dengan senyum dingin di wajahnya, sebagaimana dapat terlihat dalam rekaman. “Ayo, saudara, mari kita pergi ke surga, perempuan menunggu kita di sana, dengan malaikat sebagai pembantu. Anda akan memiliki istana, kuda bersayap emas dan batu rubi.”

Dalam  satu pertemuan di depan sebuah masjid di Stains, pinggiran Paris, anggota kelompok itu  juga tampak menunjuk sebuah pesawat yang mendekati bandara Bourget. “Dengan satu roket peluncur, Anda dapat dengan mudah mendapatkan salah satu dari mereka. Anda melakukan sesuatu seperti itu dalam nama ISIS, dan Prancis akan trauma selama satu abad.”

Ramzi mengatakan bahwa selain Oussama beberapa anggota kelompok telah mencoba bergabung bersama ISIS di Suriah. Oussama sendiri ditangkap oleh polisi Turki dan diserahkan kembali ke Prancis. Selama lima bulan ia mendekam di penjara.

Sementara ia harus menjalani wajib lapor di kantor polisi setempat sekali sehari, ia tetap berhubungan dengan kelompoknya melalui aplikasi pesan terenkripsi Telegram, mengatur pertemuan di mana mereka berencana meluncurkan serangan.

“Kita harus menyerang sebuah pangkalan militer,” kata Oussama. “Ketika mereka makan, mereka semua berbaris … ta-ta-ta-ta-ta,” tambahnya, meniru suara tembakan senjata otomatis.(*)

 

Tempo.co

Popular Articles