Jejamo.com, Tanggamus – Usai melaksanakan pembagian bantuan keagamaan dan meninjau lokasi banjir di Kecamatan Cukuh Balak. Bupati Tanggamus Dewi Handajani yang mendapatkan kabar terjadinya banjir bandang di Pekon Umbar Kecamatan Kelumbayan yang memakan 1 korban jiwa dan menghanyutkan 22 rumah, merusak 144 rumah dan merendam sekitar 300-an rumah, bergegas menuju lokasi bencana, Kamis, 8/11/2018.
Namun di tengah perjalanan Bunda Dewi yang didampingi Camat Cukuh Balak dan rombongan terhenti karena terhalang oleh tanah longsor di tengah jalan Perbatasan Cukuh Balak dan Kelumbayan Barat.
Bunda Dewi sempat ingin menerabas jalan ke Pekon Umbar, namun Tagana Cukuh Balak menyarankan agar Bunda Dewi tidak memaksakan perjalanan.
Hal itu dikarenakan berdasarkan informasi warga, jalur tersebut tidak hanya longsor tetapi terdapat beberapa pohon tumbang yang menghalangi ruas jalan Kecamatan Kelumbayan Barat dan Kelumbayan.
“Pakai motor bisa tidak,” tanya Bupati pada Kasubbag Protokol Ridho. Namun setelah dikonfirmasi kepada warga dan Tagana jawabnya tidak bisa.
Bahkan Bunda Dewi sempat menanyakan apakah bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Kembali Tagana dan warga mengatakan tidak bisa, karena selain faktor jarak, mereka khawatir juga dengan faktor keselamatan.
Akhirnya diputuskan besok pagi (9/11/18) Bupati akan meninjau korban banjir di Pekon Umbar Kecamatan Kelumbayan Barat.
Atas kejadian tersebut Bunda Dewi mengucapkan turut berbela sungkawa kepada para korban, khususnya keluarga almarhumah yang meninggal akibat hanyut terbawa arus banjir.
“Bunda turut prihatin dan berduka atas bencana ini. Terlebih kepada keluarga almarhumah Biacik. Mudah-mudahan para korban tetap kuat, tabah dan ikhlas,” ujar Dewi dengan wajah sedih.
Dewi juga tak lupa menghimbau agar warga di wilayah rawan banjir senantiasa waspada terhadap resiko banjir yang terjadi di musim penghujan ini.
Hal ini dikarenakan memang wilayah Kabupaten Tanggamus merupakan wilayah yang rawan terjadinya bencana banjir dan longsor di musim hujan.
Sementara Kepala BPBD Tanggamus Romasyadi menerangkan, hingga Kamis sore, satu dusun dan sejumlah pedukuhan masih terisolasi. Satu jembatan gantung putus, jalan tertutup longsor, listrik padam, sejumlah sepeda motor hanyut.
“BPBD Tanggamus dan Pekon Umbar mendirikan Posko disana, untuk mendistribusikan makanan siap saji, tikar, dan tenda, menampung warga yang kehilangan rumah,” terang Romasyadi. [Zairi]