Jejamo.com, Lampung Utara – Sejumlah dokter dan tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu, Kotabumi, Lampung Utara, berdemo menuntut mundur direktur rumah sakit dan transparansi pencairan klaim BPJS, Selasa, 3/5/2016. Akibatnya, pelayanan di sejumlah poli lumpuh.
Hal tersebut dirasakan Hajar Putra, warga Sungkai Barat, pasien yang ingin mengantar anaknya berobat ke poli telinga hidung dan tenggorokan (THT). Dia mengatakan, dari pihak pendaftaran mengatakan, tim medis yang menangani tidak ada.
“Dari pagi saya ke sini, loketnya tutup. Terus jam 9 saya ke sini lagi mengambil nomor antrean, tapi menurut bagian pendaftaran hari ini tim medis tidak ada,” katanya kepada jejamo.com. di depan ruang pendaftaran.
Sementara itu, seorang pasien terpaksa ditolak dan dirujuk ke rumah sakit lainnya disebabkan dokter tidak ada. Padahal, pasien tersebut dirujuk puskesmas ke RSUD Ryacudu, namun rumah sakit ini merujuk lagi pasien tersebut.
Hendri, seorang pasien, mengatakan, istrinya dirujuk ke Rumah Sakit Handayani dengan alasan tenaga medis RSUD Ryacudu tidak ada.
“Pelayanannya aneh. Dari puskesmas dirujuk ke RSUD Ryacudu, tapi dari sini malah dirujuk lagi ke Handayani. Istri saya ini mengidap pembengkakan jantung. Masih untung ini enggak kambuh. Kalau kambuh, bisa semaput istri saya,” ucap Hendri.
Hendri menyayangkan tindakan dokter dan tim medis RSUD Ryacudu.
“Seharusnya jangan seperti itu. Tidak masalah mereka menyampaikan aspirasi, namun sebagian harus ada yang tetap melayani pasien. Jadi semuanya berjalan,” imbuhnya.
Pantauan jejamo.com, pihak RSUD mencoba menanggapi keluhan tersebut, namun tidak membuahkan hasil. Sampai berita ini diturunkan, masih belum ada tindakan yang dilakukan untuk pasien.
Baca: BREAKING NEWS: Dokter dan Perawat Rumah Sakit Ryacudu Kotabumi Demo.
Baca: BREAKING NEWS: Didemo Dokter dan Perawat, Direktur RS Ryacudu Kotabumi Siap Mundur.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Lia, Wartawan Jejamo.com