Jejamo.com, Bandar Lampung – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung melakukan konferensi pers pada hari Rabu, (06/02).
Pembahasan terkait pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Lampung pada tahun 2018 tumbuh 5,25 persen, lebih tinggi dibanding capaian tahun 2017 sebesar 5,16 persen.
Kepala BPS Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum mengungkapkan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,49 persen.
Serta dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga sebesar 15,84 persen.
“PK-LNPRT itu merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 15,84 persen, diikuti dengan ekspor barang dan jasa sebesar 11,53 persen serta PMTB sebesar 9,04 persen,” kata dia.
Secara spasial, pertumbuhan ekonomi di wilayah Pulau Sumatera triwulan IV 2018 tumbuh sebesar 4,46 persen dan untuk pertumbuhan tertinggi ada di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 6,07 persen.
Sementara itu laporan dari BPS Provinsi Lampung, Nilai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan IV 2018 sebesar 106,45.
Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi konsumen Lampung pada triwulan IV 2018 mengalami peningkatan dibanding triwulan sebelumnya.
“Meningkatnya ini disebabkan oleh adanya volume konsumsi masyarakat, namun inflasi tidak berpengaruh,” ujarnya.
Menurut Yeane, kondisi ekonomi konsumen Provinsi Lampung pada triwulan I 2019 diperkirakan kurang optimis dibandingkan kondisi saat ini dengan nilai ITK sebesar 98,47 persen.
Perkiraan kondisi ekonomi Lampung yang kurang optimis di triwulan mendatang disebabkan rencana pembelian barang tahan lama akan mengalami penurunan. [Aziz Rifaldi]