Jejamo.com, Bandar Lampung – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim pancaroba atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan akan berlangsung hingga akhir Oktober 2017. Ini artinya kewaspadaan harus ditingkatkan apalagi di beberapa daerah di Lampung yang rawan bencana seperti banjir dan longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung mencatat setidaknya terdapat lima daerah yang rawan longsor. Lima daerah tersebut berada di Kabupaten Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Selatan.
BPBD Lampung memberikan perhatian khusus pada daerah tersebut karena wilayahnya yang berbukit dan rentan dengan tanah longsor saat hujan turun. “Daerah tersebut berada di perbukitan dan rawa,” ujar Sekretaris BPBD Lampung M Fadli, seperti dikutip dari Republika.co.id, Senin, 9/10/2017.
Meski begitu, kata Fadli, pihaknya juga tetap memperhatikan daerah lain di Lampung yang rawan banjir. Lima daerah rawan longsor tersebut menjadi fokus perhatian karena terdapat jalan lintas barat, sehingga bila terjadi longsor bisa mengakibatkan arus lalu lintas antarprovinsi terputus.
BPBD provinsi dan kabupaten telah membentuk tim khusus yang siap terjun bila terjadi bencana tanah longsor atau banjir. Tim bekerja sama dengan Forum Siaga Bencana Alam yang di kabupaten/kota. Forum tersebut terdiri dari berbagai sektor, seperti TNI, Polri, dinas kesehatan, rumah sakit, BMKG, serta dinas sosial.
BPBD berharap masyarakat segera melaporkan bila terjadi bencana banjir atau tanah longsor, supaya segera mendapat bantuan. Selain itu, tim juga bekerja sama dengan Radio Antar-Penduduk Indonesia (RAPI) untuk berkomunikasi selama 24 jam.(*)