Jejamo.com, Bandar lampung – Ekonomi Lampung pada triwulan II 2018 mampu tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 5,35% (yoy), melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi di periode yang sama selama 4 tahun kebelakang, maupun pertumbuhan ekonomi Sumatera dan Nasional masing-masing sebesar 5,08% (yoy), 4,65% (yoy) dan 5,27% (yoy).
Sesuai dengan pola seasonalnya, pertumbuhan ekonomi di periode laporan juga tercatat lebih tinggi dibandingkan triwulan I 2018 sebesar 5,10% (yoy). Di sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Lampung yang tinggi pada triwulan II 2018 ini ditopang oleh masih kuatnya konsumsi rumah tangga serta perbaikan net ekspor, disamping investasi yang cukup solid.
Di sisi penawaran, motor penggerak perekonomian Lampung bersumber dari sektor industri pengolahan, sektor konstruksi serta sektor perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor. Demkkian kata Kepala Kantor Perwakilan Bang Indonesia Provinsi Lampung Budiharto Setiawan, Rabu 10/10/2018 di kantor BI.
Inflasi IHK Provinsi Lampung pada triwulan II & III 2018 tercatat terkendali dengan pencapaian masing-masing sebesar 2,80% (yoy) dan 2,87% (yoy).
Hal ini terutama ditopang oleh rendahnya pencapaian inflasi kelompok bahan makanan sebesar masing-masing 3,57% (yoy) dan 3,43% (yoy) di triwulan II dan III 2018, di bawah rata-rata pencapaian inflasi kelompok bahan makanan selama 3 tahun ke belakang.
Pencapaian ini tidak lepas dari upaya Tim Kerja Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang intensif dalam melakukan pengendalian harga. Namun demikian, di tengah rendahnya pencapaian ini, inflasi IHK Provinsi Lampung secara tahunan tercatat masih berada di atas level inflasi Sumatera sebesar 2,53% (yoy), meski pencapaiannya cenderung sama dengan nasional sebesar 2,88% (yoy). (*)
Laporan Widyaningrum, Wartawan Jejamo.com