Jejamo.com, Bandar Lampung – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Lampung (Unila) menggelar aksi damai hari ini di depan Gedung Rektorat Unila.
BEM meminta anggota Senat yang akan memilih rektor baru tidak “membeli rektor dalam karung” .
Para mahasiswa mengenakan topeng saat beraksi damai. Ini adalah komitmen BEM Unila mengawal proses pemilihan rektor setempat.
Adapun kandidat yang akan memperebutkan kursi rektor adalah Muhammad Kamal, Karomani, Bujang Rahman, Satria Bangsawan, dan Irwan Sukri Banuwa.
Para mahasiswa memerankan setiap kandidat dalam aksi kali ini.
BEM Unila menuntut pemilihan rektor diadakan secara transparan.
BEM Unila menilai, semua kandidat belum menunjukkan pengenalan pribadi dan program yang ditawarkan.
BEM Unila, dalam rilisnya, menyebut bahwa fokus para kandidat adalah memperoleh suara senat dan 35 persen suara dari Menteri Ristek dan Dikti.
Presiden BEM Unila Fajar Agung Pangestu mengatakan, aksi organisasinya ini untuk mengawal demokrasi di kampus.
Ia mengatakan, kampus membutuhkan sosok rektor yang merangkul semua golongan, tidak anti terhadap gerakan mahasiswa, dan punya wawasan dan jaringan yang luas.
“Kalau calon rektor tidak serius membangun Unila, kami akan bikin lautan mahasiswa,” kata Fajar Agung Pangestu. []