Jejamo.com, Kota Metro – Pelaksana tugas (Plt) Sekda Kota Metro Bangkit Haryo Utomo mengatakan Pemerintah Kota Metro akan mengevaluasi kebijakan Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin terkait pencabutan pengoperasian kolam renang di masa pandemi Covid-19.
Hal ini berdasarkan kasus tsunami Covid-19 di India, di mana jutaan orang terpapar usai melakukan kegiatan keagamaan menyucikan diri di Sungai Gangga.
Evaluasi kebijakan ini akan dilakukan sehubungan dengan libur panjang Hari Raya Idul Fitri yang diperkirakan bakal mendorong lonjakan pengunjung di tempat wisata.
“Nanti coba akan kami bicarakan kepada Wali Kota Metro dan akan kami evaluasi kembali kebijakan tersebut. Teknisnya seperti apa nanti kami bicarakan lagi kepada beliau, apakah pengunjung dibatasi atau akan kembali dilarang beroperasi. Sementara yang terpenting protokol kesehatannya berjalan dulu, meski kami tidak tahu apakah protokol kesehatan di kolam renang bisa diterapkan atau tidak,” ujar Bangkit saat dikonfirmasi Jejamo.com di ruangan kerjanya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Metro dr. Agung mengatakan bahwa belum ada penjelasan terkait coronavirus di air menggenang atau kolam renang.
“Kerumunan orang merupakan salah satu media penularan Covid-19, maka seharusnya 5M harus selalu kita giatkan. Penularan Covid-19 hingga kini diketahui tidak bisa terjadi melalui air termasuk saat banjir,” ujar dr. Agung, Selasa, 27/4/2021.
Kasus meledaknya Covid-19 di India, menurutnya lantaran ribuan orang yang berkumpul dan tidak mematuhi protokol kesehatan terkait Covid-19. “Jadi bukan permasalahan kolam renang atau Sungai Gangga,” ujarnya.(*)[Abid Bisara]