Jejamo.com, Bandar Lampung – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandar Lampung melakukan sidak penjual takjil di daerah Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa, (14/5/2019).
Sidak pertama dilakukan di pasar tempel Jalan Kapten Abdul Haq hingga Jalan H Komarudin, Rajabasa, Bandar Lampung. Dalam sidak tersebut BBPOM mendata sebanyak 259 sampel makanan berbuka puasa atau biasa disebut takjil.
Plt Kepala BPOM Bandar Lampung Tri Suyarto mengatakan, hasil pemeriksaan tidak ditemukan makanan yang berbahaya.
Selama Ramadan ini pihaknya konsen kepada makanan takjil yang dijual di sepanjang jalan protokol dan pasar.
“Sebanyak 259 sampel takjil kami periksa hasil nihil atau aman dari bahan yang berbahaya,” ujarnya.
Lanjut Tri, pengawasan dimulai sejak awal Ramadan hingga menjelang Idul Fitri, tapi sampai sekarang sudah mencapai 17 titik yang disambangi.
“Dengan empat parameter yang diuji, apakah takjil itu mengandung boraks, formalin, rhodamin dan methanyl yellow,” kata dia.
“Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan indikator dari empat parameter di takjil yang dijual pedagang,” lanjutnya.
Dia berharap masyarakat bisa memilih makanan yang benar-benar bersih dan tidak mengandung bahan membahayakan.
“Jangan lupa memilih makanan yang baik dan aman bebas dari cemaran kimia. Jadi masyarakat harus cerdas dalam memilih takjil,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]