Jejamo.com, Bandar Lampung – Kesedihan menyelimuti pasangan suami istri Samhudi dan Ida Farida, warga Dusun Sinar Baru, Desa Sidomeker, Kecamatan Ketibung, Kabupaten Lampung Selatan.
Pasalnya, putri ketiga mereka, Fadilah Salma (1 tahun 8 bulan) menahan sakit luka melepuh di sekujur tubuhnya. Sang bayi terjebur ke dalam kuali berisi rebusan gula merah.
Balita itu kini menjalani perawatan di ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung. Tubuh mungilnya saat ini penuh dengan perban hingga ke bagian wajahnya.
Dolimin (70), kakek Fadilah mengatakan, cucunya telah menjalani perawatan di RSUDAM sejak Jumat, (10/10) dan hari ini sudah menjalani operasi penutupan kulit serta pemasangan selang.
“Katanya pas waktu kejadian sempat dibawa ke puskesmas, tapi dari puskesmas nggak sanggup sehingga harus dibawa ke Abdul Moeloek,” ujarnya di RSUDAM, Jumat, (10/10).
Dolimin mengaku tidak tahu pesris musibah yang menimpa cucunya. Namun, ia mendapat kabar Fadilah saat itu sedang bermain dengan kakak pertamanya di dalam rumah. Tiba-tiba terkena air panas rebusan gula merah.
“Katanya cucu saya ini tiba-tiba tercebur air rebusan gula merah. Posisi kuali memang agak rendah,” urainya.
Lanjut Dolimin, kedua orangtua punya usaha pembuatan gula merah di kediamannya dan penyadap kelapa sebagai bahan membuat gula merah.
“Karena memang kedua orangtuanya punya usaha buat gula merah. Sedangkan mantu saya kadang nyadap,” kata dia.
Pascaoperasi, Dolimin menceritakan sedikit kondisi cucunya yang saat ini tergeletak lemas dan tubuh hingga wajahnya tertutup perban putih.
“Semoga dia diberikan kesembuhan seperti semula,” urainya.
Ia mengaku orangtua balita itu sedang mengalami kesulitan untuk biaya perawatan. Sebab mereka tidak memiliki asuransi kesehatan atau BPJS.
“Wajarlah, namanya juga tinggal di desa, kerjanya aja cuma penyadap karet. Tapi, sekarang lagi diusahakan, bapaknya lagi urus BPJS. Tapi, hasilnya belum tahu bisa apa nggak,” paparnya.
Sementara itu, Ida Farida (37) ibu Fadilah menceritakan, kejadian yang menimpa putrinya, peristiwa bermula pada Rabu lalu, sekitar pukul 11.00 WIB. Dirinya sedang mencetak gula merah di rumah sedangkan sang suami mencari rumput.
“Dia sama kakak pertamanya Kia (6) lagi main di rumah. Fadilah ini baru bisa jalan jadi suka lari-lari. Tapi, nggak tahu gimana kejadiannya. Tiba-tiba, saya dengar suara jeritan dia. Pas saya ke belakang dia sudah dalam kuali rebusan gula merah di atas tungku,” urainya.
“Dia saya anggkat, terus saya peluk sambil masuk kolam bareng-bareng. Kemudian saya berteriak minta tolong.” kata dia.
Setelah dia berteriak, tidak lama suaminya bersama tetangga datang. Melihat kondisi Fadilah seluruh tubuhnya melepuh, ayahnya membawa ke klinik terdekat.
“Saya belum punya BPJS, karena saya dan suami nggak ngerti ngurusnya. Namanya juga tinggal di pelosok. Kalau ada yang mau bantu saya dan keluarga terima kasih,” pungkasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com