Jejamo.com, Jakarta – Pebalap muda Indonesia Rio Haryanto membayarkan uang muka kepada Manor Racing sebesar 3 juta euro atau 45 miliar rupiah setelah mendapat pinjaman dari salah satu bank.
Hal itu dikatakan oleh Ibunda Rio Indah Pennywati, uang itu bukan seperti yang didengungkan di awal bahwa akan dibayar oleh BUMN atau pemerintah.
“Kesepakatan awal yang down payment sebesar 3 juta euro tapi kini semakin bertambah karena sudah lewat dari tenggat waktu yang diberikan, jadi uang muka yang harus dibayarkan sebesar 5,5 juta euro,” jelasnya seperti dilansir jejamo.com dari detik.com, Sabtu, 13/2/2016.
Menurut Indah, meski sudah dibayar, jumlah uang muka itu masih kurang sebesar 2,5 juta euro lagi. Meski sudah membayar uang muka tersebut tidak langsung menjamin Rio Haryanto bisa menjadi pebalap Manor Racing.
Pasalnya, Rio juga harus memastikan dana sponsorship sebesar 15 juta euro bisa diberikan kepada tim asal Inggris itu untuk pengembangan tim selama satu musim kompetisi.
Kisah pebalap harus menyetorkan sejumlah uang atau “beli kursi” merupakan hal yang lumrah pada ajang F1. Mahalnya biaya olahraga ini membuat tim khususnya non pabrikan, melakukan segala cara untuk mendatangkan uang.
Bahkan hal ini pernah dilakukan oleh legenda F1 asal Austria Niki Lauda. Pada tahun 1971 saat ingin masuk F1, Niki harus menyerahkan sejumlah uang kepada tim BRM. Karena tak kunjung mendapat sponsor, Niki kemudian nekat meminjam uang kepada salah satu bank di Austria sebesar 2 shilling Austia atau Rp1,84 miliar pada masa itu.
Meski prestasinya tak terlalu mentereng bersama BRM, namun ia kemudian dilirik untuk pindah ke Ferrari.(*)