Jejamo.com, Lampung Timur – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Junaidi Auly mengajak kepada masyarakat desa khususnya di Lampung Timur untuk menghasilkan produk unggulan desa yang nantinya bisa diekspor ke luar negeri.
Menurutnya, produk unggulan yang dihasilkan dari desa tentunya akan menggerakkan ekonomi desa menjadi lebih baik.
“Kita harus membangun gerakan Satu Desa Satu Produk Unggulan, misal di tiap rumah warga ditanam cabai jawa atau alpukat kualitas super karena permintaan produk tersebut cukup tinggi di pasar luar negeri, saya pun selalu siap untuk membantu dan berkolaborasi untuk mewujudkan itu,” ungkap Junaidi didepan masyarakat Pekalongan dalam agenda sosialisasi Undang-Undang tentang Kepabeanan di Pekalongan, Lampung Timur. (17/11/2018)
Perlu diketahui, neraca perdagangan Indonesia saat ini mengalami defisit. Nilai impor saat ini jauh lebih besar daripada nilai ekspor.
“Ini adalah salah satu faktor yang membuat nilai tukar rupiah kita terhadap dollar tidak stabil dan terus melemah,” ujarnya.
Baru-baru ini, BPS merilis neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2018 mengalami defisit US$ 1,82 miliar atau setara Rp 27,3 triliun dengan kurs Rp 15.000/dolar Amerika Serikat (AS) dibanding bulan sebelumnya surplus US$ 344 juta. Alhasil, neraca perdagangan nasional periode Januari-Oktober 2018 defisit US$ 5,51 miliar setara Rp 82,72 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya surplus US$ 11,86 miliar.
Besarnya permintaan barang domestik serta melambatnya kinerja ekspor membuat neraca dagang Indonesia kembali defisit.
“Jika neraca perdagangan terus mengalami defisit seperti ini, tentu dampaknya terhadap ekonomi kita akan memburuk dan akan mempengaruhi harga barang produksi usaha lokal yang bahan bakunya mengandalkan impor,” kata anggota DPR RI yang biasa disapa Bang Jun ini.
Bang Jun menambahkan, Indonesia perlu lebih banyak memiliki pengusaha yang berorientasi pada ekspor.
Apalagi, jika barang yang diekspor adalah barang jadi atau minimal setengah jadi, hal ini tentu akan sangat membantu neraca perdagangan Indonesia sehingga dapat mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah.
Bang Jun menegaskan kembali, pemerintah harus lebih intens lagi dalam mengedukasi masyarakat tentang UU Kepabeanan ini agar masyarakat paham bahwa untuk ekspor produk tidaklah begitu sulit.
“Oleh karenanya, dalam sosialisasi tentang UU Kepabeanan ini saya mengajak teman teman dari bea cukai Lampung untuk bisa sharing dan memberikan pemahaman tentang ekspor impor dan harus intens agar warga desa mengerti dan tertarik untuk membuat produk kualitas ekspor,” tutup Alumni Magister Manajemen Universitas Lampung yang juga Kandidat Doktor Ilmu Pemerintahan IPDN ini. Demikian rilis. []