Jejamo.com, Bandar Lampung – Berawal dari keresahan dan niat membuat buku untuk mahasiswa, Andri Kurniawan, mantan jurnalis Kompas TV, menerbitkan buku berjudul “Jurnalistik Reportase Televisi”
Buku itu menceritakan dasar-dasar cara kerja jurnalis televisi dan apa saja yang harus dipersiapkan ketika melakukan peliputan serta teknik bertemu dengan narasumber.
“Menulis buku berawal dari keresahan sebagai jurnalis televisi. Tetapi niat awalnya untuk mahasiswa karena kebetulan saya mengajar di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam di IAIN Metro. Sebab kebutuhan buku soal jurnalis televisi sedikit yang mereka akses, jadilah tercipta tulisan buku berjudul Jurnalistik Reportase Televisi,” jelas Andri.
Menurut Andri, ada sedikit teoritis. Karena jika tidak belajar teori nanti tidak bisa berpikir secara sistematis dan logis.
“Sebab sekarang banyak wartawan yang latarbelakangnya dan bisiknya bukan jurnalistik dan bukan jurusan komunikasi, justru ada yang jurusan pertanian, hukum dan sebagainya,” kata Andri yang kini menjabat sebagai Plt Kabiro Elshinta Lampung.
Lanjut bapak tiga orang anak ini, ada dua judul buku yaitu jurnalis dan reportase televisi yang artinya reportase tidak bisa dipisahkan dengan jurnalistik.
“Karena mereka juga liputan jurnalistik walapun formatnya berbeda. Makanya jurnalistik harus dapat, diaplikasikan sebagai jurnalis televisi,” paparnya.
“Awalnya juga dari keresahan itu. Dimana jurnalis-jurnalis yang tidak punya bisik jurnalistik terjun ke lapangan dan itu juga tidak dapat pendidik jurnalistik secara lengkap. Akhirnya banyak yang bermodal nekat atau mental berani,” lanjutnya.
Selain itu, tercetusnya buku ini, ada beberapa dorongan dan dukungan dari rekan-rekannya untuk membuat buku tentang teori jurnalistik televisi dari hal yang dasar.
“Proses pembuatan buka tidak lama, hanya waktu satu sampai dua bulan saja. Kemudian buku cetak sebanyak 100 eksemplar dan diterbitkan oleh Sai Wawai Publishing. Niatnya hanya untuk mahasiswa tapi ternyata respons dari teman-teman jurnalis tertarik juga,” urainya.
Ia mengatakan, memang teori ini melelahkan dan berbeda ketika seorang tersebut langsung terjun kelapangan karena tidak sesuai dengan teori yang dipelajari.
Dalam buku itu pun menjelaskan ada langkah saat reportase saat terjun ke lapangan melakukan peliputan.
“Setidaknya jurnalis televisi harus mengetahui apa saja yang dipersiapkan saat meliput. Sebenarnya sih dasar-dasar tapi kadang dasar ini dilupakan, kadang ada beberapa wartawan televisi sudah tahu tiap mau liputan apa saja yang perlu disiapkan seperti kamera, lampu dan sebagainya. Tapi kadang lupa, saya juga pernah mengalami hal itu,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]