Jejamo.com, Bandar Lampung – Kepergian almarhum Dekan Fakultas Hukum Unila Armen Yasir cukup mengejutkan semua kalangan di lingkungan Kampus Universitas Lampung (Unila).
Rektor Unila Hasriadi Mat Akin mengaku kaget atas kepergian almarhum untuk selamanya. Pasalnya, sebelum meninggal, dia bersama beliau sempat berbincang-bincang beberapa hari yang yang lalu.
“Saya terakhir bertemu beliau itu saat senam pagi bersama di Unila pada Jumat, (14/9) kemarin. Saya ngobrol saja dan mengingatkan beliau agar jaga kesehatannya selalu,” ujarnya, saat ditemui di rumah duka, Kamis, (20/9).
Lanjut Hasriadi, sempat berpesan, jika ada keluhan sakit untuk segera berobat pada ahlinya.
“Saya juga bilang kalau berobat itu dokternya jangan ganti-ganti, ikuti saja dokter ahlinya, jangan pindah dokter lagi,” kata dia.
Hasriadi pun mengaku bahwa dirinya tidak memiliki firasat apa pun atas kepergian Armen Yasir untuk selamanya.
“Saya tidak ada perasat apa pun, tapi saya kaget juga mendengar kabar dia meninggal, saya lihat waktu terakhir ketemu itu dia orangnya ceria kayak biasanya saja,” paparnya.
Ia mengungkapkan, Dekan Fakultas Hukum tersebut merupakan seorang yang berani bicara dan berani mengkritik siapa pun.
“Saya kira kami kehilangan dengan sosok orang yang selalu kritis. Karena menurut saya bukan hanya seorang bawahan tapi juga teman dan pengkritik yang konsisten,” ungkapnya.
Dia menambahkan, selain orangnya kritis, suami dari Siti Fatimah itu pun selalu berbicara terutama tentang regulasi bagaimana menegakan hukum yang baik.
“Dia ini hampir semuanya komitmen, apalgi terhadap pekerjaan sebagai seorang Dekan, mempunyai loyalitas tinggi sekali. Jadi, benar-benar kami merasa kehilangan,” tandasnya.(*)
Laporan Andi Apriyadi, Wartawan Jejamo.com.