Jejamo.com, Kota Metro – Akademi Keperawatan Dharma Wacana Kota Metro menggelar wisuda ahli madya keperawatan angkatan XXVII tahun akademik 2020/2021. Acara wisuda ini dilaksanakan di Gedung Sessat Agung Bumi Sai Wawai, Senin, 20/12/2021.
Sebanyak 130 mahasiswa yang diwisuda pada angkatan XXVII dengan 49 orang menyandang predikat kelulusan dengan pujian. Tercatat Akademi Keperawatan Dharma Wacana telah meluluskan 2.078 orang.
Ketua Yayasan Pendidikan dan Kebudayaan Dharma Wacana Metro, Rohmad Hariadi, menyampaikan selamat atas kelulusan 130 wisudawan, khususnya bagi 3 lulusan terbaik.
“Selamat bagi wisudawan, khususnya yang lulus dengan meraih predikat terbaik. Semoga sukses dengan gelar yang telah diraih, serta ilmu yang selama ini dienyam dapat berguna bagi masyarakat luas, juga masa depan,” kata Rohmad Hariadi.
Sementara itu, Wali Kota Metro Wahdi Siradjuddin yang juga menghadiri acara wisuda tersebut, menyampaikan ucapan selamat kepada wisudawan sekaligus terima kasih kepada tenaga pendidik di Akper Dharma Wacana.
“Selamat kepada para wisudawan dan wisudawati. Sujud syukur, karena memang tanggung jawab menyelesaikan pendidikan ini sangat besar. Kemudian, tanggung jawab kita sebagai guru, yaitu bagaimana kita mencetak generasi terbaik bagi bangsa. Terima kasih atas dedikasi, loyalitas dan kerja kerasnya dalam mendidik mahasiswa sehingga diharapakan menjadi suri teladan dan semoga ilmunya menjadi amal jariyah,” ujar Wahdi dalam sambutannya.
Wali Kota yang juga dokter spesialis obstetri dan ginekologi itu juga mengutarakan rasa bangganya terhadap momen kelulusan ratusan mahasiswa keperawatan tersebut, serta menyampaikan, dengan kelulusan ini dapat mewujudkan Visi Kota Metro sebagai Kota Pendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya.
“Saya selaku kepala daerah, dalam mengemban amanah bersama Wakil Wali Kota Qomaru Zaman merasa bangga. Disadari bahwa sumber daya manusia adalah pembangunan yang hakiki dan berkelanjutan, maka, mendidik anak-anak dengan metode pendidikan terbaik sehingga menjadi insan yang terbaik adalah suatu capaian yang patut diapresiasi,” ucapnya.
Wahdi mengisahkan pengalamannya saat menjadi santri di salah satu pondok pesantren yang menurutnya memiliki standar kompetensi pendidikan yang baik.
“Saya dulu mondok di Ponorogo sekitar tahun 1979, saat itu usia saya masih 11 tahun. Di sana itu air susah, perekonomian juga susah. Tapi kenapa banyak yg tertarik mondok di sana? Bahkan ada yang dari Singapura dan Malaysia. Kenapa? Itu karena ilmu. Pendidikan yang diterapkan di sana itu dinilai unggul,” ungkapnya.
Dia berharap, ke depan, Akper Dharma Wacana Kota Metro akan menjadi suatu tempat menimba ilmu yang dikenal masyarakat luas sebagi akademi atau perguruan tinggi dengan standar kompetensi yang unggul, sehingga menarik simpati dan berkontribusi lebih maksimal untuk menyokong pembangunan di Bumi Sai Wawai.(*)[Abid Bisara]