Jejamo.com, Bandar Lampung – Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila_ Prof. Dr. Ir. Muhammad Kamal, M.Sc. secara resmi membuka kegiatan Kuliah umum dan Workshop Peningkatan kompetensi tenaga ahli muda bidang jasa kontruksi balai jasa konstruksi wilayah palembang di GSG Unila Jumat, (12/4/2019).
Kuliah umum itu dihadiri oleh Dirjen bina kontruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Kerjasama dan Alumni Prof. Dr. Karomani, M. Si, para Dekan di Lingkungan Universitas Lampung dan para tamu undangan.
Peserta yang mengikuti kuliah umum itu, mahasiswa dari sembilan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Provinsi Lampung sebanyak 2.405 peserta. Kegiatan itu akan berlangsung selama dua hari hingga 13 April 2019.
Wakil Rektor bidang Umum dan Keuangan Prof. Dr. Muhammad Kamal, M.Sc., menyampaikan peranan infrastruktur dalam kehidupan manusia merupakan bagian dari kehidupan kita, UUD 1945 telah menjamin setiap warga negaranya. Infrastruktur itu harus terasa aman dan nyaman untuk digunakan.
Untuk membuat infrastruktur yang aman dan nyaman tentunya harus memiliki kompetensi, salah satunya adalah tenaga ahli di bidang sumber daya air.
Selain itu infrastruktur pada tranfortasi harus disediakan dengan baik, baik pada jalan maupun kendaraannya.
“Atas nama pimpinan Universitas Lampung, kami menyambut baik kegiatan ini dalam rangka memperingati Dies Natalis Fakultas Teknik Universitas Lampung yang ke 40,” ucapnya.
Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Dr. Ir. Syarif Burhanuddin, M. Eng., menyampaikan kita harus memperkuat potensi-potensi yang ada dalam negeri ini dalam rangka daya saing.
“Mmendengar tadi apa yang disampaikan oleh Prof kamal dalam memberikan sambutan tentang sumber daya air, tanaman Padi membutuhkan sumber daya air, selama ini daerah-daerah yang tergantung dari curah hujan tidak bisa langsung dirasakan dalam proses pembangunannya pun bisa 2 tahun 3 tahun bahkan bendungan yang dibangun saat ini itu bisa 3 tahun bisa 5 tahun artinya kalau kita baru membangun tahun ini nanti 4 tahun kedepan baru dinikmati,” ujarnya.
Oleh karena itu, bagaimana perguruan tinggi termasuk SMK, dapat link and match untuk uji kompetensi dan diberikan sertifikat supaya dapat langsung kerja.
Karena saat ini dunia kerja spesialisasi yang di butuhkan bukan lagi ijazah.
“Kalau di Dubai tidak ditanya lagi ijazahnya tapi kompetensi apa yang dimiliki,” terangnya. [Sugiono]