Jejamo.com, Lampung Tengah– Dalam dua bulan terakhir ini pembangunan gedung sekolah SDN 2 Purnama Tunggal, Kecamatan Way Pengubuan, mangkrak diduga, hal tersebut dikarenakan dana yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat 2017, diselewengkan oleh oknum kepala sekolah setempat.
Mangkraknya gedung sekolah SDN 2 Purnama Tunggal, diketahui oleh Wakil Ketua I DPRD Lamteng J Natalis Sinaga melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sekolah itu, Rabu, 7/2/2018. Di lokasi, ia mempertanyakan pengerjaan kepada pihak sekolah dan rekanan yang ditunjuk.
Kepada Natalis Sinaga, mandor yang bertanggung jawab pengerjaan gedung sekolah, Budi Santoso mengatakan, awal mula pengerjaan gedung sekolah sejak November 2017. Namun, pengerjaannya berhenti pada Desember 2017.
“Pada termin pertama saya sudah menyelesaikan tiga kelas dengan estimasi biaya sebesar 38 juta. Kami dijanjikan biaya sampai selesai pengerjaan Rp 28 juta. Tapi sampai pengerjaan terakhir kami baru dibayar Rp 19 juta,” ujar Budi Santoso.
Ia menambahkan setelah itu tidak ada lagi kelanjutan pengerjaan satu blok bangunan sekolah sebanyak 4 kelas lagi. Pengerjaan juga yang seharusnya diselesaikan pada Desember tahun lalu tidak pernah diestimasi oleh sang kepala sekolah.
Sementra panitia pembangunan gedung sekolah yang juga guru di sekolah tersebut, Tari, mengatakan, dana sepenuhnya dipegang oleh sang kepala sekolah. Ia dan bendahara pembangunan, Tumini, hanya dititipi uang dan pencairannya kepala sekolah sendiri yang melakukan.
“Pencairan pertama itu sebesar Rp 210 juta pada tahun lalu. Saya dipegangil Rp 25 juta sementara ibu bendahara (Tumini) dipegangi Rp 50 juta, sisanya dibawa Kepsek,” kata Tari seraya mengatakan jika uang yang mereka pegang juga diminta kembali secara bertahap sambil mengatakan biaya besaran buat pembangunan sekolah semuanya kepsek yang tangani.
Tak hanya itu, kepada Natalis Sinaga, Tari juga menyebutkan jika sang kepala sekolah telah memalsukan tandatangannya untuk pencairan dana. Namun, Tari mengatakan dirinya tak pernah dikonfirmasi terkait apa yang akan dilakukan sang kepala sekolah.
Wakil Ketua I DPRD Lamteng, J Natalis Sinaga, mengaku akan menindaklanjuti temuan pembangunam di SDN 2 Purnama Tunggal kepada Komisi terkait yakni Komisi IV. Ia mengimbau pembangunan tersebut dilanjutkan karena menyangkut anggaran yang bersumber dari negara.
“Pembangunannya kan dengan menggunakan DAK, jadi jangan sampai ada penyelewengan uang negara. Kalau ada penyelengewengan maka kami akan bawa prosesnya ke jalur hukum. Tapi kita akan panggil dahulu pihak-pihak yang terlibat di dalam pembangunan gedung sekolah ini ke DPRD Lamteng (dengar pendapat),” terang J Natalis Sinaga.
Ia juga menyayangkan sang oknum kepala sekolah yang tak melibatkan kepanitiaan dan komite sekolah dalam proses pembangunan.”Apalagi ada pemalsuan tandatangan oleh sang kepala sekolah, itu sangat kita sayangkan,” tandasnya.
Sementara UPTD Pendidikan Kecamatan Way Pengubuan, sudah tidak bisa lagi berkomunikasi dengan sang kepala sekolah sejak dua bulan terakhir. Sehingga, UPTD tak bisa berkomunikasi kepada kepala sekolah terkait pembangunan.
“Kita sudah tahu jika sudah dua bulan terakhir kepala sekolah tidak masuk. Handphone-nya pun tidak aktif lagi. Pembangunan ini saya belum tahu banyak karena saya baru menjabat (sebagai Ketua UPTD) awal bulan ini,” kata Kepala UPTD Way Pengubuan, Siti Rogayah.
Selain itu, Siti Rogayah juga menyatakan pihaknya telah melaporkan kinerja kepala sekolah SDN 2 Purnama Tunggal kepada Dinas Pendidikan Lamteng. Namun, sampai saat ini belum diketahui respon dari dinas.(*)
Laporan Raeza Handani, Wartawan Jejamo.com