Jejamo.com, Lampung Timur – Presiden Indonesia Joko Widodo hadir di Pondok Pesantren Darussalamah Desa Brajadewa, Lampung Timur.
Di hadapan 15 ribuan manusia mewanti wanti agar tetap menjaga kerukunan. Jiko Widodo tiba di Pondok Pesantren Darussalamah, Jumat (23/11/2018) pukul 16.00.
Sebelum Joko Widodo menyampaikan pidatonya, terlebih dulu Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim memberikan bantuan terhadap guru ngaji secara simbolis. Dalam agenda silaturahmi Presiden, turut hadir istri Joko Widodo, Iriana Joko Widodo beserta staf kepresidenan.
Presiden menegaskan Indonesia merupakan negara besar, yang memiliki 17 ribu pulau, 514 kabupaten kota, 714 suku dan 263 juta jiwa.
Artinya jika kerukunan tidak dirawat dengan sebaik mungkin tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa seperti negara Afganistan yang terus terjadi konflik.
“Ini yang perlu saya wanti wanti kepada rakyat ku, jaga kerukunan,” tegas Presiden.
Biasanya, lanjut Joko Widodo, menjelang pesta Demokrasi yang selalu datang lima tahun sekali, baik Pilbup, Pilgub hingga Pilpres, menjadi momen tepat untuk menyebar fitnah, menyebar berita bohong yang berdampak pada perpecahan saudara setanah air.
Joko Widodo mencontohkan bahwa dirinya sering disebut-sebut sebagai PKI. Namun sebutan tersebut jelas jelas fitnah yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
“Saya lahir tahun 1961 sedangkan PKI bubar 1965, artinya PKI bubar saya berumur 4 tahun. Logikanya apa ada PKI balita,” terang Joko Widodo.
Dengan melihat tamu undangan yang dihadiri oleh berbagai perwakilan agama seperti Hindu, dan Kristiani dalam agenda silahturahmi dengan kiai se-Lampung menunjukan bahwa Lampung ini adem tentrem.
Hal semacam itu yang dinginkan pemimpin Indonesia Joko widodo menjalin perbedaan menjadi sebuah kerukunan.
“Perbedaan itu fitrah dari Allah SWT,” kata Joko Widodo.
Seusai pidato Joko Widodo melakukan penandatanganan peresmian bangunan Pondok Pesantren Darussalamah. Presiden melakukan pidato selama 17,15 menit lalu meninggalkan pondok.
Ribuan santri dan Kiai terlihat antusias menunggu kehadiran Presiden Joko Widodo. Hal itu terbukti dari pukul 10.00 tamu undangan menunggu dengan tertib di bawah tarup berkapasitas 15 ribu orang.
Pantauan Jejamo.com taruf berkapasitas 15 ribu tampak penuh, bahkan sebagian pengunjung memenuhi Masjid Darussalamah yang berkapasitas 500 orang. [Agus Susanto]